medanToday.com,JAKARTA – Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution dilaporkan ke Bawaslu Medan. Akhyar diduga hendak memukul anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam). Kubu Bobby Nasution pun mencibir Akhyar terkait hal itu.
Juru bicara tim pemenangan pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman, Sugiat Santoso, mengatakan sikap Akhyar yang diduga hendak memukul panwascam menunjukkan sosok tidak bisa menjadi pemimpin baik. Alasannya, Akhyar dinilai gagal untuk mengendalikan dirinya.
“Bagaimana mungkin dia bisa memimpin rakyat dengan baik sementara dia mengendalikan dirinya sendiri pun gagal,” kata Sugiat kepada wartawan, Sabtu (31/10/2020).
BACA JUGA:
Sugiat menyebut kejadian Akhyar marah-marah ini bukan pertama kali. Dia menyinggung Akhyar marah kepada wartawan saat dia mendatangi sidang mantan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, di PN Medan beberapa waktu yang lalu.
“Bagaimana mau jadi seorang pemimpin? Jangankan kepada rakyat, kepada penyelenggara pemilu saja dia bisa marah-marah bahkan sempat mau melakukan pemukulan fisik kan,” ucap Sugiat.
Sugiat menilai sikap ini berkaitan dengan psikologi Akhyar. Untuk itu, dia meminta Bawaslu memproses persoalan ini dengan baik.
“Saya pikir ini ada yang salah dengan psikologi kejiwaan Akhyar kan. Ini harus diproses secara serius oleh Bawaslu,” jelas Sugiat.
Sebelumnya, Akhyar dilaporkan karena diduga hendak memukul Panwascam. Peristiwa ini terjadi saat Akhyar hadir di salah satu kegiatan di Medan Deli.
“Iya (diduga mau memukul anggota Panwascam),” kata anggota Bawaslu Medan, Taufiqurrohman Munthe, saat dimintai konfirmasi, Jumat (30/10).
Taufiq tak menjelaskan detail kronologi peristiwa itu. Taufiq mengatakan laporan tersebut sedang diproses oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
“Semalam itu laporan mereka sudah diantar ke Bawaslu Medan. Pastinya katanya gitu, mau dipukul, tapi kalau cerita pastinya nggak tahu,” ucap Taufiq.
“Laporan hasil pengawasannya sudah ke Bawaslu dan sudah kita limpahkan ke Gakkumdu,” ujar Taufiq.
Sekretaris Timses Akhyar-Salman, Wasis Wiseso Pamungkas memberi penjelasan soal kejadian tersebut. Ia mengatakan kejadian itu berawal saat Akhyar menghadiri salah satu acara di Medan Deli. Menurut Wasis, Akhyar hadir ke acara tersebut bukan untuk kampanye, melainkan acara keluarga.
“Itu pada dasarnya acara keluarga, arisan pejuang Legiman. Di situ hadir dari anak, cucu sampai cicit itu ada semua. Jadi bukan aktivitas kampanye sebetulnya. Jadi kan bukan hal yang harus dilaporkan ke pihak penyelenggara,” kata Wasis.
Dia mengatakan ada anggota Panwas tingkat kelurahan yang hadir dan memberi teguran terkait kegiatan itu. Wasis menyebut, penyelenggara acara tak terima karena merasa acara yang digelar adalah acara keluarga.
“Ada panwas kelurahan memang datang ke sana memberikan teguran tentang beberapa hal yang dinilai pihak panitia, maupun keluarga besar ini terlalu mengada-ada. Seperti adanya anak-anak di bawah umur, itu anak-anak itu ya itu kan bagian dari keluarga itu. Memang kan acaranya acara keluarga, bukan bagian dari kampanye. Jadi, Pak Akhyar datang ke situ juga pakai sepeda motor kan, jadi bukan dalam rangka kampanye,” tuturnya.
Wasis juga meyakini Akhyar tak mungkin mau memukul pihak Panwas. Menurutnya, Akhyar orang yang mengerti hukum.
“Nggak mungkin dia mau mukul orang sembarangan. Itu mungkin ekspresi kekesalan aja, karena merasa terganggu acara keluarga sampai diperingati segitunya,” jelas Wasis.
Ini bukan kali pertama Akhyar dilaporkan ke Bawaslu Medan. Sebelumnya, Akhyar dilaporkan atas dugaan kampanye di rumah tahfiz atau fasilitas pendidikan.
=================