medanToday.com, JAKARTA – Koalisi bakal calon Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo dan Maruf Amin menunjuk Jusuf Kalla (JK) sebagai ketua dewan penasihat tim kampanye. Hal itu diamini Jusuf Kalla usai memberi keterangan dalam sidang permohonan Peninjauan Kembali (PK) oleh terpidana Jero Wacik di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
JK mengaku sudah mendengar kabar dia didaulat menjadi Ketua Dewan Penasihat untuk pasangan Jokowi-Maruf. “Ya saya mendengar, tapi saya belum diberikan resminya,” kata JK usai memberikan keterangannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (13/8).
Sebagai dewan penasihat, nantinya JK hanya akan memberikan beberapa pandangan terkait kampanye dan pemenangan. Ini akan disampaikan langsung kepada bakal Capres petahana, Joko Widodo. Disinggung arah pandangan yang akan diberikan, JK masih enggan berkomentar.”Ya nanti lah kita lihat pandangan-pandangan seperti apa,” ujar JK seraya menyudahi wawancara.
Hasil rapat bakal capres Jokowi dengan sembilan sekjen parpol koalisi merampungkan struktur tim pemenangan kampanye Pilpres 2019. Rapat tertutup itu juga memutuskan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebagai ketua tim dewan penasihat kampanye nasional bakal capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Pak JK jadi ketua tim dewan penasihat,” kata Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/8) malam.
Keputusan didapuknya JK sebagai ketua tim dewan penasihat kampanye nasional usai Jokowi bersama sembilan sekjen partai koalisi membahas hal tersebut selama hampir 60 menit. Namun sayang, hasil dari rapat tersebut belum membuahkan nama sosok dipilih sebagai ketua tim kampanye nasional untuk Jokowi-Ma’ruf Amin.
Karding mengungkap alasan penundaan pengumuman nama ketua tim kampanye nasional Jokowi-Maruf Amin. Menurut dia, Jokowi masih menggodok betul dalam mencari yang terbaik dari yang terbaik.
Ditambahkan Sekjen Nasdem Jhonny Plate, kualifikasi diinginkan Jokowi sebagai ketua tim kampanye nasional adalah seorang yang cakap dan memahami medan. Dia mengungkap, tak menutup kemungkinan seorang dipilih Jokowi adalah seorang dari non-partai.
“Personalia masih terbuka, yang penting sesuai kualifikasi kriteria cakap. Ini adalah tim nasional kampane Paslon, bukan tim kampanye partai, ini benar kputusan paslon, apa itu dari dalam dan luar (partai) yang penting penuhi kriteria,” kata Jhonny.
Sementara nama anggota tim pemenangan yang sudah pasti adalah posisi wakil ketua tim penenangan dan sekretaris tim penenangan. Wakil tim kampanye dijabat Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen NasDem, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional diisi Sekjen PDIP hasto Kristiyanto. Wakilnya diisi oleh Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni.
“Nama masih di kantong Pak Jokowi, tapi untuk wakil tim kampanye dipegang oleh Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen NasDem, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar, termasuk saya sendiri menjabat Sekretaris Tim Kampanye Nasional,” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristianto dalam kesempatan yang sama.
Setelah tim kampanye dan pemenangan terbentuk, mereka akan langsung bekerja. “Besok kami langsung kerja pelatihan tim jubir di hotel Orio, jadi kita pilih hotel sederhana, karena semangat kita adalah sederhana, merakyat dan bekerja,” tutup Hasto. (mtd/min)
=================================