medanToday.com,MEDAN – Kapten Pnb Jhan Hotlan Farlin Saragih salah satu korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Gunung Lisua, Distrik Minimo, Kabupaten Jaya Wijaya pada Minggu (18/12/2016) sempat menyatakan kerinduannya kepada kedua orangtuanya yang berada di Tebingtinggi.
Hal itu dikatakan Kapten Pnb Jhan Hotlan Farlin Saragih saat menelepon orangtuanya sehari sebelum kejadian.
“Kalau kami sudah lama kali nggak komunikasi, tapi kalau sama orang tuanya sebelum kejadian masih komunikasi, artinya sabtu masih berteleponan,” kata Paman korban Waldison Purba, di hanggar Lanud Soewondo, Senin (19/12/2016).
Waldison menjelaskan, dalam komunikasi tersebut, korban sempat menanyakan soal kerinduan dirinya terhadap orangtuanya yang tinggal di Tebingtinggi.
“Dia bilang nggak rindu sama kami di sini, itu cerita orang tuanya,” ungkapnya.
Sementara itu, keluarga Kapten Pnb Jhan Hotlan Farlin Saragih di Sumut mengetahui peristiwa yang menimpa korban, setelah mendapat informasi dari keluarga di Jakarta.
Setelah itu, Waldison pun langsung saat melihat televisi untuk mencari informasi. “Pas saya buka tv langsung, saya lihat nama dia ada di nomor dua, saya terkejut. Saya hubungi abang kandungnya yang tugas di Polres Simalungun dan ternyata sudah tahu juga,” terangnya.
Rencananya, jenazah Kapten Pnb Jhan Hotlan Farlin Saragih akan dimakamkan di Dusun Pagar Jandi, Desa Bandar Meriah Butu, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Selasa (20/12/2016) sekitar pukul 15.00 WIB.
“Dari hasil pertemuan keluarga kemarin, seperti itu,” tandasnya. (mtd/bwo)
======================