medanToday.com,MEDAN – Relawan Maya Manurung Bersatu mendeklarasikan kemenangan Akhyar Nasution – Salman Alfarisi sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan pada 9 Desember mendatang.
Dukungan ini terungkap saat calon Walikota Medan, Ir Akhyar Nasution bersilaturahmi dengan warga HM Jhoni, Teladan Barat di Sagar Cafe, Rabu (14/10/2020).
Kepada awak media, Maya Manurung menyampaikan rasa harunya dengan sosok Akhyar Nasution yang begitu banyak warga mendukungnya untuk kembali memimpin Kota Medan.
“Saya merasa terharu, saya tidak menyangka begitu banyak pendukung Akhyar, terkejut melihat (begitu banyaknya) masyarakat. Padahal itu enggak kami undang semua, yang kami undang cuma 40 orang aja, tapi ini melebihi,” ungkap Maya.
“Di sini kami bisa membuktikan, walaupun pendukung AMAN itu diam, tapi di hatinya nomor satu, mereka memilih nomor satu, karena apa? karena sosok Pak Akhyar ini adalah sederhana, baik dan jujur, salah satunya Pak Akhyar ini tidak ada menjanjikan apa-apa, tidak ada uangnya, dengan ketulusan hati kami sendiri (sehingga kami bisa) membuat acara ini dengan dana sendiri untuk memenangkan Pak Akhyar,” katanya.
Sementara itu, calon Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution meminta seluruh relawan dan pendukung untuk untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Saya juga memohon maaf jika masih ada yang belum saya kerjakan selama menjadi pelaksana tugas Wali Kota Medan. Kami sadari, sudah banyak yang kami kerjakan, tapi masih banyak pula yang belum kami kerjakan,” ujarnya.
Salah satu yang belum, kata Akhyar, yakni genangan air di persimpangan Jalan Gedung Arca/Jalan HM Jhoni. Setelah dicek beberapa kali, ternyata ada di dalam parit itu pipa yang melintang berdiamater 80 sentimeter yang membendung air ketika hujan melanda Kota Medan, sehingga aliran airya tidak lancar.
“Itu (pipa) air, entah kapan dipasang akupun tak tahu, tapi sudah ada di situ. Jadi bapak ibu sekalian, membicarakan hal-hal di Kota Medan, kalau kita lihat setiap detil, kasusnya berbeda-beda. Kami belum bisa nyari jalan keluar karena itu bukan milik Pemko Medan, milik PDAM Tirtanadi. Kami sudah mengupayakan itu disalurkan menuju, saya ingat ada dulu proyek MUDP ada pipa besar yang ditanamkan di Jalan Singamangajara, kalau enggak salah 2,2 meter. Tapi tidak berfungsi. Jadi, hal-hal teknis harus kita selesaikan dan ini menjadi tantangan kita bersama,” urainya.
Berbicara Kota Medan, kata Akhyar, memang harus mengenali persoalannya. Tidak akan selesai masalah tersebut hanya dengan mengumbar.
“Kalau ada orang yang mengatakan masalah ini, macam mana dia menyelesaikannya. Setiap titik, setiap masalah, itu kasusnya berbeda beda penyelesaiannya,” terangnya.
Di sisi lain, Akhyar menyinggung kenapa pasangan Akhyar – Salman (AMAN) dalam visi misinya Medan berkarakter, sesungguhnya yang mau dibangun, yakni peradaban. Membangun kota tidak hanya fisik, tapi juga membangun peradaban.
“Pembangunan sebenarnya bukan hanya fisik, karakter Medan yang harus kita bangkitkan yakni berkarakter. Segala suku bangsa ada di sini, suku, agama ada di sini. Ini yang harus kita pertahanan,” tandasnya.
Dia juga menyinggung watak warga Medan yang keras, sekeras apapun anak-anak, tapi tetap manggut ketika dipanggil mamaknya.
“Ini yang harus kita jaga. Kita membangun Medan ini harus tetap menjadi karakternya anak Medan. Inilah yang disebut berkarakter, anak Medan boleh ngomong keras, muka boleh Rambo, tapi hati tetap Rinto,” ucapnya berkelakar.
Kepada para relawan, Akhyar menyampaikan keinginannya untuk mewujudkan Medan cantik.
“Kenapa Medan harus cantik? Cantik itu adalah dambaan semua orang. Yok bikin cantik Medan itu terinspirasi dari Kampung Angrung. Sebab, di kampung ini tempatnya berselfie, sudah cantik, banyak orang yang datang dan di situ warga tidak lagi membuang sampah. Bahkan, yang tadinya tempat transaksi narkoba, sekarang sudah tidak lagi,” tukasnya.
Yok bikin cantik, kata Akhyar, adalah gerakan bersama, agar ada tanggung jawab seluruh warga. Sebenarnya, banyak hal yang akan dilakukan ke depan.
“Terimakasih hari ini Bu Maya Manurung telah berinisiatif mengadakan acara ini,” pungkasnya.
==================