Kisruh di Lahan Sengketa PTPN II, NAMO BINTANG, Aparat TNI & Warga KARO Saling Serang

0
4648

medanToday.com,MEDAN – Kisruh soal lahan di Desa Namo Bintang,Kabupaten Deliserdang berujung ricuh,Senin (13/2/2017). Dalam sebuah video yang diunggah di facebook Saipul Gin’s Siwah Sada memperlihatkan aksi brutal personil TNI terhadap warga saat sedang berkumpul melakukan penjagaan di lahan yang berstatus lahan sengketa.

“Belum diketahui apa sebabnya, tiba-tiba saja warga dikejutkan dengan adanya suara tembakan yang diletuskan beberapa kali ke udara. Karena merasa kesal dengan ulah pasukan TNI yang melakukan penembakan yang dinilai sebagai bentuk intimidasi itu, hasilnya warga pun jadi berang,” terang Saipul seperti dilaporkan metro online.

Dalam video tersebut juga memperlihatkan perlawanan dari Warga dengan cara melempari aparat TNI agar mundur,namun dibalas dengan tembakan oleh pihak TNI untuk membubarkan massa.

Dari informasi yang diperoleh, pertikaian terjadi akibat adanya tembakan keudara yang dilakukan aparat TNI saat warga melakukan jaga jaga di kawasan sedang dalam sengketa lahan.

“Warga di sini tadi cuma berjaga-jaga karena memang kawasan ini sedang dalam sengketa lahan. Jadi tiba-tiba pasukan TNI dari seberang sana melakukan tembakan beberapa kali ke udara. Itu yang jadi pemicunya,” kata Saipul, mahasiswa yang selama ini melakukan pendampingan warga atas sengketa lahan antara warga dengan pihak PTPN II.

Baca Juga :

Sementara itu, seorang ibu paruh baya mengatakan, masyarakat tadinya terbagi dua kelompok ada yang di posko dan ada yang di dekat beko. “Kami  tadi terdiri dari dua grup. Satu kelompok di dekat beko itu, satu lagi di posko. Tiba-tiba saja tadi ada yang berteriak ‘ayo…ayo’, rupanya pas mau jalan sudah duluan jalan pihak tentaranya ke arah posko. Jadi ada tembakan beberapa kali. Jadi semua masyarakat resah karena tembakan ‘dor..dor..dor’ beberapa kali. Jadi pada kocar-kacirlah. Sebagian ditangkapi. Ada kejadiannya kami rekam, tapi kami gemetaran merekamnya. Namanya lah mamak-mamak,” katanya.

Informasinya, sedikitnya ada 6 warga yang luka parah dalam bentrok tersebut. Dua orang warga diboyong ke Polrestabes Medan atas nama Immanuel Ginting dan Pamal Ginting. Sedangkan Kepri Sembiring dan kawan-kawan yang mengalami luka masih dalam penanganan medis.

“Kalau menurut informasinya, ada juga di pihak TNI yang luka-luka. Tapi nggak ada yang kenal namanya. Sekitar 4 orang yang luka. Salah satunya sempat nampak di baju dinasnya bernama Romi,” kata seorang warga sumber terpercaya Metro Online di lokasi.

Sumber sendiri belum mendapatkan mana informasi yang benar. Sebab kedua kubu, baik pihak TNI mau pun warga, sama-sama mengklaim mereka lah yang diserang terlebih dahulu. “Tapi kalau letusan, setidaknya ada 50 kali terdengar ke udara,” kata sumber. (mtd/min)

=============