medanToday.com,MEDAN – Gubernur Sumatera Utara,Erry Nuradi beserta istrinya Evi Diana Sitorus menuai sorotan negatif beriring dengan tudingan penggunaan helikopter Basarnas yang merupakan fasilitas negara demi kepentingan pribadi. Sorotan publik itu berawal dari status akun Facebook, Evi Diana Sitorus.istri Erry.
Sabtu 11 februari lalu, Evi Diana Sitorus mengirim sebuah gambar swafoto. Dalam foto itu, Evi tampak berpose bersama Tengku Erry di dalam kabin helikopter milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP)–dulu bernama Badan SAR Nasional (Basarnas).
“Mengejar waktu, bismillah otw Samosir by Heli Basarnas. Menghadiri pesta perkawinan anak Bupati Samosir” tulis Evi.
Status Facebook Evi Diana Sitorus yang diangkat menjadi berita di situs media online tribun-medan.com itu menjadi viral di media sosial. Postingan berita tersebut di share hingga tujuh ribu pengguna facebook, dengan berbagai macam komentar miring yang mengkritisi.
Berikut beberapa komentar dari pengguna Facebook:
- ” Gaya bener ya…sumatera lama” seperti kampung yg tertinggal di pedalaman dari gubernur tipe apa yg blm pernah di sumut semuanya hancur tukang korupsi, memperkaya dirisendiri hadohhhh sumut” 24 tahun ditinggal ttp aja kumuh sampah dimana” selokan mampet, jalanan hancur…..pak.. Gubernur bangunnnn ojo turu bae….jalan belusukan jgn ngendon terus di ketek kantor….ingat sama janji” mu dulu…” tulis Naomi Marpaung
- “Ini gubernur tak bisa pake punya..beda ama alm abangnya…ini bener benar tak peduli mau jadi apa medan dan sumatra ini yg pwnting hepi hepi dia bergaya naik hwli ke kondangan..kali dia juga sadar jalanan banyak yg berlubang ya pak? Sumatra di tangan kau makin hancur tak berbentuk..tak ada satupun kebijakan kau yg mantap..bikin malu sumatra aja bapak ini…ish.. Malu kali aku kalo bawa teman luar kota ke medan..pasti di tanya..pemimpinnya ngapain aj..kog pada rusak begini..kujawab aj lagi kondangan naik heli…hehehehhehee” tulis Herry Teng
- “selamat menikmati buat Sumut yang memilih Tengku Erry Nuradi jadi Gubernurnya….” tulis Jansen Rosi Vixionity
- “Setahu saya heli basarnas tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi.” tulis Berthon Siregar
Baca Juga:
- Di Lahan Sengketa PTPN II,Aparat TNI & Warga NAMO BINTANG Saling Serang
- Uang Baru Belum Muncul di ATM? Ini Penyebabnya
- DISTRIBUSI BLANGKO E-KTP DITARGET MULAI MARET
- 10 Orang Terjaring OTT di Kantor BPN Deliserdang, Uang Tunai Rp.100 Juta Diamankan
Belakangan, diketahui kiriman status tersebut sudah dihapus dari akun Evi Diana Sitorus. Kemungkinan, penghapusan dilakukan karena banyaknya komentar miring dari netizen.
Banyaknya sorotan publik yang bernada negatif membuat anggota DPRD Sumut dari fraksi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan pun angkat suara mengkritisi Gubernur Sumut, Erry Nuradi.
“Fasilitas negara tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan pribadi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja menggunakan pesawat komersial ketika menghadiri acara wisuda anaknya di Singapura. Kewenangan gubernur tidak boleh melampaui presiden,” ujar Sutrisno, dikutip Berita Satu, Senin (13/2).
Menurut Sutrisno, penggunaan fasilitas negara itu telah melukai “perasaan publik”. “Penggunaan yang tidak sesuai dapat menimbulkan konsekuensi bahan bakar maupun perawatan. Gubernur bersama istri sudah melukai perasaan publik,” ujarnya.
Erry Nuradi mencoba menjernihkan perkara ini. Dari akunnya, ia mengunggah beberapa foto yang menunjukkan kunjungannya ke Samosir, termasuk ketika mendatangi lokasi kebakaran tiga rumah adat di objek wisata Parbaba, Pantai Pasir Putih, Pangururan, Samosir. Kebakaran itu terjadi pada 9 Februari.
Ditambah lagi dari Plt Kabiro Humas Pemprovsu, Ilyas Sitorus. Beliau mengatakan, penggunaan helikopter tersebut untuk meninjau hot spot di beberapa kawasan Danau Toba. Selain memantau dari udara juga melakukan kunjungan ke kawasan wisata budaya Desa Parbaba, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Toba Samosir yang mengalami musibah kebakaran. Gubsu juga memberi santunan kepada korban kebakaran.
“Usai memantau titik hot spot, mereka landing disambut Wakil Bupati Samosir langsung ke lokasi kebakaran rumah adat sembari memberi santunan. Baru kemudian beliau ke pesta untuk hadiri undangan, jadi penggunaan helikopter bukan ke pesta,” tukasnya. Seperti dilaporkan Analisadaily.com. (mtd/min)
========
