medanToday.com, TARAKAN – Pertemuan Menteri Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) ke-21 baru saja diselenggarakan di Tarakan, Kalimantan Utara. Kerja sama BIMP-EAGA mencakup delapan bidang utama.

Kedelapan bidang tersebut antara lain pariwisata, perdagangan dan investasi, transportasi, ketenagalistrikan, ICT, pertanian, lingkungan, serta kebudayaan dan pendidikan. Salah satu bidang yang disepakati bakal ditingkatkan adalah terkait teknologi komunikasi dan informasi (ICT).

“Perkembangan internet saat ini sangat pesat, termasuk di ASEAN. Pemasaran produk sekarang semakin mudah dan tak berbatas dengan adanya internet,” ujar

Wakil Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Brunei Darussalam Datuk Erywan Yusof dalam konferensi pers BIMP-EAGA di Tarakan, Minggu (3/12/2017).

Dalam pertemuan tingkat menteri (Ministers’ Retreat) BIMP-EAGA, keempat negara menyatakan proyek kabel bawah laut BIMP-EAGA Submarine Terrestrial (BEST) Cabel System telah memiliki progres yang bagus. Sistem ini ditargetkan beroperasi penuh pada 2018 mendatang.

BIMP-EAGA juga mendorong UMKM dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung perkembangan bisnisnya dan kontribusinya terhadap perekonomian. Upaya ini akan terus dimonitor dampak dan perkembangannya.

Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Netty Muharni mengungkapkan, jaringan kabel BEST menghubungkan Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, hingga Sulawesi Utara di Indonesia. Jaringan ini dibangun oleh pihak swasta.

“Nantinya diharapkan untuk meningkatkan konektivitas digital negara-negara BIMP-EAGA,” jelas Netty.

Ia menuturkan, diharapkan konektivitas digital tidak hanya terjadi di antarnegara ASEAN kawasan timur saja. Namun, konektivitas juga diharapkan terjadi lebih luas.

(mtd/min)