medanToday.com, KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia siap membantu Palestina dengan mengirim pasukan ke Yerusalem. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein. Hussein menyebut, keputusan Presiden Donald Trump untuk mengakui kota tersebut sebagai ibukota Israel merupakan sebuah tamparan di wajah seluruh dunia Muslim.
“Kami siap menerima perintah dari Panglima Angkatan Bersenjata … semoga pelayanan kami dibutuhkan,” kata Hussein dalam sebuah pidato pada hari Sabtu (9/12), seperti yang dilansir dari The Malay Mail Online.
Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim telah lama mendukung kedaulatan Palestina untuk menjadi sebuah negara merdeka.
“Kami terkejut pada awal pekan ini dengan berita yang mengkhawatirkan yang akan mempengaruhi stabilitas geopolitik global,” jelas Hussein.
Hingga perang tahun 1967, Yerusalem terbagi antara Israel dan Yordania. Bagian barat merupakan tempat pemerintahan Israel. Selama perang, Israel merebut bagian timur, yang merupakan situs rumah suci bagi penganut Yahudi, Muslim dan Kristen. Warga Palestina menganggap sektor timur sebagai ibukota sah negara Palestina masa depan.
Dengan memihak Israel dalam masalah ini, Trump telah membuat marah beberapa sekutu Amerika di Timur Tengah dan sekitarnya, serta memicu demonstrasi kekerasan di wilayah Palestina dan Beirut. Reuters melaporkan, pada Minggu (10/12), seorang warga Palestina menusuk seorang petugas keamanan Israel di sebuah stasiun bus di Yerusalem.
Sementara itu, harian The Star melaporkan, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan meski dia menolak keputusan Trump, hubungan bilateral tidak akan terpengaruh. Dia memperingatkan, tindakan Trump ini juga bisa mempersulit kemajuan pada solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
Informasi saja, Malaysia dan Israel berjarak lebih dari 4.700 mil (7.588 km).
(mtd/min)