medanToday.com, MELBOURNE – Pengadilan di Melbourne telah mempublikasikan rekaman video CCTV yang menggambarkan aksi seorang pencari suaka asal Myanmar yang membakar sebuah bank di Springvale, tenggara Melbourne.
Aksi ini dilakukan karena kesal, sebab sang pencari suaka harus terus menunggu untuk melakukan penarikan uang.
Kamera keamanan dari dalam kantor Bank Commonwealth menunjukkan, pria bernama Nur Islam (22), menuangkan bensin di lantai, di antara mesin ATM di pintu masuk depan, dan di tengah-tengah area layanan.
Ia kemudian menyulut bahan bakar itu dengan api dari pemantik, sementara para nasabah yang ada di lokasi itu kontan melarikan diri.
Usai membakar, Nur Islam terlihat berlari ke bagian belakang bank yang dilalap api.
Nur Islam, yang masuk Australia dengan visa sementara, terlihat tanpa emosi saat rekaman itu diputar di awal persidangan singkat di Pengadilan Magistrat Melbourne.
Jaksa Gavin Silbert QC mengatakan, kebakaran tersebut menyebabkan bank dipenuhi asap, hingga menimbulkan kepanikan dan kebingungan.
“Kebakaran menyulut bola api besar yang menghambat nasabah dan staf meninggalkan bank dari satu-satunya titik keluar,” ujar Silbert.
“Dalam kekacauan yang terjadi berikutnya, nasabah dan staf berebut untuk meninggalkan bank.”
“Beberapa orang terjebak sebuah pintu keamanan dan beberapa lainnya nekat menembus api dan menderita luka serius.”
Marah karena menunggu lama
Nur Islam pun menderita luka bakar hingga 60 persen di tubuhnya, dan berada di rumah sakit selama empat setengah bulan.
Ia mengaku tidak bersalah atas 108 tuduhan, termasuk tindakan dengan sengaja menyebabkan luka serius dan membahayakan nyawa orang lain, serta kerusakan bangunan.
Pengadilan mengatakan, sebelum kejadian, Nur Islam pergi ke bank pada pagi hari untuk menarik saldo di rekeningnya.
Silbert mengatakan, pengungsi tersebut merasa marah karena dia harus menunggu lama. Dia pun pergi membeli sebuah wadah bensin, dan mengisi bahan bakar dari sebuah pompa bensin terdekat.
“Pada saat ini, ia jelas memutuskan untuk membakar Bank Commonwealth sebagai tindakan pembalasan atas perlakuan yang ia terima sebelumnya,” kata Silbert.
Turut jadi korban
Dalam sebuah wawancara dengan polisi, Nur Islam juga mengakui, dia membeli bensin tersebut dan membakar bank tersebut untuk balas dendam.
Pengacara Barnaby Johnston mengatakan dalam persidangan bahwa Nur Islam menderita luka yang paling serius dan paling parah dalam insiden itu.
Ia mengatakan, tak ada cukup bukti bahwa Nur Islam bermaksud untuk melukai orang-orang di dalam bank.
Dengan demikian, tuduhan sengaja menyebabkan luka serius dan dengan sengaja menyebabkan luka harus dicabut.
Namun, Hakim Peter Reardon menemukan ada cukup bukti untuk menjerat Nur Islam menjalani persidangan atas semua tuduhan.
Nur Islam akan menjalani pemeriksaan kesehatan mental dalam beberapa minggu mendatang, dan akan menghadapi persidangan di Pengadilan Negeri pada hari Rabu (20/9/2017) ini.