medanToday.com,SERDANG BEDAGAI – Pengguna media sosial maka harus bijak dalam menggunakannya. Sedangkan bijak digitalisasi yaitu sikap terhadap pengambilan peran dalam perkembangan dunia digital dengan cara mengantisipasi permasalahan-permasalahan dari dunia digital dengan mendisiplinkan.
“Lalu menjalankan langkah antisipasi dan bersikap terbuka dengan peluang-peluang yang ditawarkan dari era digital serta meningkatkan skill dalam bidang teknologi dan digitalisasi,” ujar Tri Wulandari Ginting, Dosen STMIK Mikroskill saat menjadi pembicara pada Webinar Literasi Digital di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara dengan mengusung tema “Peluang Konten Kreator di Era Digital” beberapa waktu lalu.
Yang harus dilakukan oleh generasi millennial, menurutnya, harus paham teknologi, kemudian cari website yang sekiranya dapat menyelesaikan masalah kita. Lalu mengenai sistem, aplikasi, website yang hanya mengikuti trend padahal isinya tidak ada maka dari kita sendiri harus melihat apakah aplikasi tersebut dapat bermanfaat bagi kita dan dapat menyelesaikan masalah untuk kita.
Content Creator dan Tim TVRI Sumut, Iswanda Situmorang menuturkan tantangan terbesar bagi content creator ialah konsisten. Seperti membuat jadwal untuk produksi, mempromosikan konten ke semua platform, mengevaluasi konten dan memodifikasi konten.
Ida Ayu Parasastiasih Dewi, Communication Specialist, memaparkan etika menghargai karya di dunia digital. Beliau menjelaskan bahwa dalam pembuatan konten harus memperhatikan 3 hal yaitu subject, pencipta karya dan audience. Jika ingin menggunakan konten orang lain dan kontennya gratis, tetap harus ada etikanya.
Khairul Fahmi, Direktur Ekslusif Institute for Security and Strategic Studies, menjelaskan penting bagi kita untuk memperhatikan rekam jejak digital, dan kita harus bijak dalam menggunakan media sosial. Setiap aktivitas yang dilakukan di dunia maya akan meninggalkan jejak digital. Jejak digital adalah bentuk rekam jejak seseorang yang terekam melalui aplikasi.
=========================
