Ilustrasi: (sumber:int)

medanToday.com,KARO – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir. Pada Senin, 19 Juli 2021 pukul 09.00 hingga 12.00, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Bangun Demokrasi di Media Digital”.

Pada webinar yang menyasar target segmen ASN, mahasiswa, dan masyarakat umum, dihadiri oleh sekitar 726 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Dr. Mas Agus Firmansyah, M.Si, Dosen Ilmu Komunikasi UNIB; Cecep Nurul Alam, S.T., M.T, Bidang Ahli ICT Kopertais II Jawa Barat dan Kepala Divisi e-Learning; Ikrimah Hamidy, S.T., M.Si, Dosen Universitas Prima; dan Arri Aliansyah, S.H.I., M.Si, ASN Kementerian Agama.

Pada Sesi pertama, Dr. Mas Agus Firmansyah, M.Si menyampaikan di media sosial kita harus membatasi diri agar tidak menggunakan media sosia yang salah. Media sosial sebagai pilar ke 5 demokrasi, adalah salah satunya kebebasan pendapat yang sudah di atur regulasinya. Upaya pemerintah menjaga ruang digital dengan literasi digital (Upstream), penindakan di dunia maya (middle stream) penegakan regulasi hukum (downstream).

Giliran pembicara kedua, Cecep Nurul Alam, S.T., M.T mengatakan tujuan IT meningkatkan efektifitas, mengembangkan perdagangan, membuka kesempatan seluas-luasnya, mencerdaskan kehidupan bangsa, memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum. Panduan dasar menggunakan media sosial: jaga keamanan akun, membuat password yang kuat, menghindari hoaks, menggunakan hal positif.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Ikrimah Hamidy, S.T., M.Si menjelaskan hidup positif ada 5 yaitu selalu bersyukur, positif thinking, bermanfaat bagi orang lain, meningkatkan optimisme, tidak melupakan kesehatan pribadi. Apabila ada permasalahan hidup agar terus bersemangat dan optimisme. Setiap orang memang memiliki hak untuk berpendapat secara lisan maupun tulisan melalui media sosial, namun namun dalam berpendapat memperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum.

Pembicara keempat, Arri Aliansyah, S.H.I., M.Si menuturkan media sosial sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari kita bersosial media dengan bijak jangan hanya memposting. Yang dilakukan setelah dapat informasi: cek isi dan kebenarannya, cek siapa yang menyampaikan, jangan langsung di share. Apakah semua berita yang benar boleh disebarkan.

Fazliani Maulida selaku Key Opinion Leader menyampaikan untuk menyaring berita media sosial memilih-milih akun apa yang kita follow, dan menyaring sumber dari berita tersebut, melakukan konfirmasi. Gunakan media sosial untuk promosi bisnis, menshare hal-hal yang bermanfaat dan yang membuat kita tertawa dan hal positif.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Seperti Maria yang bertanya bagaimana cara kita sebagai generasi muda dapat membangun demokrasi yang sehat di media sosial dan dapat mempertahankannya mengingat zaman terus berkembang? Narasumber Dr. Mas Agus Firmansyah, M.Si menanggapi diri kita dapat memfilter berita apa yang akan kita posting, pemerintah adanya regulasi dalam Undang-undang ITE. Ketika kita mengupload sesuatu jangan sampai terjadinya konflik-konflik. Pada saat Pemilu banyaknya kaum muda yang bermasalah dengan hukum, banyak yang memanfaatkan situasi seperti ini. Terkenalnya netizen Indonesia sangat kejam di negara Korea akibat artis mereka.

“Kita dapat berkaca China apabila kita ke Tiongkok tidak dapat mengakses facebook karena banyaknya data politis, data pribadi. Jangan sering-sering update status yang tidak bermanfaat untuk orang lain,” ujarnya.

======================