MEDAN-TODAY.com – Pesona laut Indonesia tidak ada habisnya dibahas. Kali ini kita menuju ekor Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Lampung. Di sini kita bisa menikmati pemandangan teluk yang indah, namanya Teluk Kiluan atau biasa dikenal Kiluan Bay. Di sinilah kita bisa melihat segerombolan ikan lumba-lumba menari di lautan.
Teluk kiluan berada di pesisir Lampung bagian selatan, tepatnya di Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tenggamus, Lampung Selatan. Perjalanan ke sana membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 12 jam dari Jakarta dengan mobil dan jika tidak ada kemacetan parah.
Dari pelabuhan Merak kita menyeberang ke pelabuhan Bakaheuni lebih kurang 4 jam. Setiba di Bakaheni kita masih harus melanjutkan perjalanan sekitar 4 jam lagi menuju daerah Tenggamus, Lampung Selatan tempat Teluk Kiluan berada. Sayang, jalanan masih banyak yang rusak, belum lagi banyak truk-truk besar yang lalu lalang. Karena itu sangat disarankan untuk melakukan perjalanan malam, agar lalu lintas tidak terlalu ramai dan bisa istirahat selama perjalanan.
Tiba di Teluk Kiluan saat matahari terbit. Usai berbenah sebentar di penginapan termasuk sarapan, langsung deh main di pantai. Pantai di sini sangat bersih dengan hamparan pasir putih. Terasa sangat lembut saat disapu kaki. Airnya jernih biru kehijauan. Gak sabar pengen nyebur.
Di kepala sudah ada list agenda yang wajib dilakukan di Teluk Kiluan ini. Selain snorkling, mandi di pantai laguna yang unik, kita juga bisa melihat atraksi lumba-lumba menari di lautan.
Pertama-tama kami mengunjungi pantai laguna terlebih dahulu. Untuk tiba di sini, kita harus treking lebih kurang sejam ditambah melewati bibir pantai yang penuh karang. Cukup menantang untuk bisa mengetahui seperti apa sih pantai laguna ala Lampung ini. Sembari membakar lemak, treking ini pun dilakoni dengan riang gembira. Dan viola, pantai lagunanya memang indah dan unik. Kita mandi di sebuah bathtub raksasa dan sesekali diguyur air hempasan ombak yang terhalang dinding batu karang. Luar biasa segarnya. Berendam di kolam alam di kehangatan siang ini, sungguh asyik. Angin laut menambah sejuk suasana.
Sore harinya setelah istirahat dan makan siang, kami lanjut ke agenda berikutnya, snorkling. Untuk snorkling, kita akan dibawa oleh pemandu ke sebuah pulau kecil tak jauh dari pantai Kiluan. Di sini pemandangan terumbu karangnya lebih cantik.
Tidak harus mengambil spot snorkling jauh-jauh, kisaran 10 meter dari bibir pantai saja kita sudah bisa melihat keindahan alam bawah lautnya. Jika pelancong tidak membawa alat snorkling, ada penyewaannya juga, termasuk pelampung. Harganya sangat terjangkau.
Nah, selanjutnya adalah melihat lumba-lumba. Atraksi ini hanya bisa dilihat pada pagi buta lho. Alasannya untuk keselamatan. Ombak di teluk Kiluan sangat besar. Maklum, kita berhadapan dengan samudera sementara kapal pelancong menuju lokasi pengamatan adalah kapal nelayan yang kecil.
Jadi waktu yang tepat adalah pada pagi hari. Pukul 6 pagi, kapal-kapal nelayan yang disewa oleh pelancong sudah bergerak dan akan kembali ke pantai dan penginapan maksimal 2 jam setelahnya. Jika beruntung, kita bisa melihat lumba-lumba dari dekat kapal kita.
Rasanya pengen meluk pastinya. Meski jarang terjadi, tapi kadangkala gerombolan lumba-lumba tidak muncul loh. Tidak tahu pasti apa penyebabnya. Bisa juga kapal terpaksa buru-buru balik kanan karena kondisi angin yang terlalu kencang atau mendung. Pelancong jadi gagal bertemu tarian lumba-lumba di laut. Terpaksa harus kembali keesokan harinya dan berharap cuaca lebih kondusif. Well, selamat mencoba ya… (mtd/duniamelancong.com)