medanToday.com,JAKARTA – Laki-laki, perempuan, tua, muda, dari berbagai agama, suku dan kelompok di Indonesia, tumpah ruah memadati Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin, Jakarta Pusat, minggu pagi 04 Desember 2016. Mereka antusias mengikuti kegiatan aksi “Kita Indonesia”.
Ratusan ribu massa dari berbagai daerah di Jakarta dan wilayah lainnya, tampak hilir mudik, berjalan santai di Jalan Jenderal Sudirman menuju Bundaran HI, Jakarta Pusat. Mereka menggunakan pakaian berbeda-beda. Ada pakaian kedaerahan, pakaian partai, dan lainnya. Namun, semuanya kompak mengenakan pita merah putih di lengan dan kepala.
Herman (41), warga Jember, Jawa Timur, mengaku sengaja datang ke Jakarta untuk ikut merayakan Bhinneka Tunggal Ika dalam aksi “Kita Indonesia”.
“Saya sengaja datang ke Jakarta untuk merayakan Bhinneka Tunggal Ika bersama masyarakat lain. Kegiatan ini sangat bagus. Rakyat Indonesia lebih bersatu,” ujarnya di Jalan Jenderal Sudirman, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (4/12).
Ia menegaskan bangsa Indonesia harus tetap bersatu, jangan sampai tercerai-berai. “Tetap bersatu intinya. Semua untuk NKRI, terus membangun, terus berkreasi,” ungkapnya.
Herman dan kawan-kawan datang ke Jakarta menggunakan bus, berangkat sejak pada Jumat (2/12).
“Naik satu bus. Sampai dini hari tadi. Dari Jember naik bus. Kita ke sini dalam rangka mendukung kegiatan ini. Nanti kita langsung balik,” katanya.
Muhid (38)–teman Herman–menambahkan, dirinya memang sudah berniat datang ke Jakarta untuk mengikuti aksi “Kita Indonesia”.
“Sengaja ke sini buat ikut kegiatan aksi ‘Kita Indonesia’, karena memang kita ini Indonesia, berbeda-beda tetapi tetap satu. Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya.
Sementara itu, Feri Rustandi Wijaya (41), warga Cimahi, Jawa Barat, menuturkan sangat mengapresiasi kegiatan aksi “Kita Indonesia”.
“Saya sebagai perrwakilan kalangan muda, setuju, mendukung, dan apresiasi langkah tokoh nasional menggelar kegiatan ini untuk mempererat persatuan dan kesatauan anak bangsa,” jelasnya.
Ia berharap, kegiatan mempersatukan bangsa harus terus ditingkatkan agar rasa nasionalisme warga negara tidak luntur seiring perkembangan zaman.
“Kalau bisa setiap minggu digelar. Ini kan pembelajaran juga buat anak-anak bangsa tentang nasionalisme,” katanya.
Salah satu panggung “Aksi Indonesia” di Jalan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, menyajikan kesenian reog Ponorogo, kuda lumping, tari topeng, tarian asal Jawa Timur, dan lainnya. Massa yang melintas tampak antusias menyaksikan kesenian yang ditampilkan para seniman.
Pembawa acara juga mengajak massa melakukan flash mob diiringi lagu Gemu Fa Mi Re asal Provinsi NTT. Selain itu, ada juga tarian Papua, Palembang, dan daerah lainnya. (mtd/min)
==========
sumber:beritasatu