Mesra dengan DEMOKRAT, Partai GERINDRA Tak Khawatir PAN & PKS Pergi

0
250
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) menerima kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) sebelum melakukan pertemuan tertutup di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari komunikasi politik yang dibangun Partai Demokrat dan Gerindra jelang Pilpres 2019. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

medanToday.com,JAKARTA – Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terus melakukan konsolidasi jelang pendaftaran pasangan calon di Pilpres 2019. Bahkan Prabowo mengumpulkan elite-elite Gerindra untuk membahas soal koalisi di kediamannya di Bukit Hambalang, Bogor.

“Hari ini sebenarnya dikumpulin nih elite Gerindra di Hambalang. Semua pengurus DPP dan anggota DPR RI (Fraksi Gerindra), Ketua DPD dikumpulin sekarang ini. Untuk membahas situasi terkini dan hasilnya kan, (pertemuan) masih berlangsung,” ujar politikus Gerindra Andy Rahmat Wijaya.

Hal tersebut ia sampaikan usai menjadi pembicara diskusi ‘Madrasah Anti Korupsi akan Mencari Partai Politik Anti Korupsi’ di Aula KH Ahmad Dahlan, Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu (25/7/2018). Pertemuan tersebut internal dan tidak terbuka untuk umum.

Soal rencana pertemuan Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan usai pertemuan dengan Prabowo, itu tak menyurutkan semangat Gerindra. Justru Andy semakin yakin koalisi kubu oposisi ini akan terbentuk.

“Yang jelas koalisi makin solid ya. Insyaallah tidak akan mengubah koalisi, malah koalisi semakin solid,” ucapnya.

Andy juga yakin kehadiran Demokrat tak akan membuat potensi koalisi Gerindra dengan PAN-PKS akan gagal. Soal kandidat cawapres Prabowo yang makin banyak, itu disebut tak akan mempengaruhi kesolidan koalisi.

“Sebelum berkomunikasi dengan Demokrat kan Pak Prabowo sudah pasti berkomunikasi dengan PAN dan PKS. Jadi ketika Demokrat masuk kita tidak khawatir nanti PAN, PKS mundur,” tutur Andy.

“Jadi bahwa di situ ada dinamika, ada beberapa pendapat-pendapat terkait cawapres dari masing-masing parpol ya itu sah-sah saja. Sekarang masih dinamis. Insyallah akan ada kader terbaik untuk cawapres,” tambah dia.

Gerindra tidak takut PKS dan PAN akan meninggalkan Prabowo manakala Demokrat memutuskan untuk bergabung. Sebab Gerindra tetap masih bisa memgusung calon dengan hanya tambahan satu partai saja, baik itu Demokrat, PAN, atau PKS.

“Gerindra-Demokrat cukup, Gerindra-PAN cukup, Gerindra-PKS cukup. Jadi bukan berarti kita nggak khawatir, Insyaallah berjalan tetap solid, beberapa nama juga digodok beberapa hari ke hari ini. Jangankan Demokrat, beberapa hari yang lalu dengar kan Pak prabowo ketemu Puan (Ketua DPP PDIP Puan Maharani), itu biasa aja. Itu bagian dari dinamika menjelang pendaftaran,” beber Andy.

Lantas apakah ada peluang kader Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapres Prabowo?

“Kita tunggu saja,” jawab Andy.

Hingga saat ini Gerindra belum juga mengumumkan siapa cawapres yang akan dipasangkan untuk Prabowo. Andy menyatakan pihaknya menunggu petahana, Joko Widodo, mengumumkan cawapresnnya terlebih dahulu.

“Malah Saya menantang Pak Jokowi untuk mengumumkan duluan,” kata Andy.

Seperti diketahui, Prabowo menemui SBY untuk membahas koalisi jelang Pilpres 2019, Selasa (24/7) malam. Namun belum ada hasil dari pertemuan tersebut. Malam ini, SBY akan bertemu dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan. (mtd/min)

====================