medanToday.com, MEDAN – Sebelum tewas ditembak polisi, dua perampok pembunuh David Simanjuntak sopir taksi online, mencoba melawan polisi agar lolos dari sergapan.
Seperti aksi di film-film, adegan dramatis terjadi saat penangkapan komplotan perampok sadis ini.
Sebelumnya, sopir Grab, David Julher Simanjuntak (46 tahun), ditemukan meninggal dunia di parit Jalan Sempurna Medan, Minggu (24/9) dini hari. Badannya mengalAmi luka-luka tikaman, dan mobil jenis Avanza masa pakainya lima bulan, dirampas.
Petugas gabungan yang telah membentuk tim melakukan pengejaran. Hasilnya, kedua pelaku yang sempat mencatut nama institusi Teratai Putih (Gegana Brimob) itu ditembak mati.
Sebelum David Simanjuntak Tewas, Orderan Grab Terakhir Atas Nama Gegana Polda Sumut
Polisi menemukan informasi bahwa pelaku sedang melintas di Jl Pandu. Tak mau menyia-nyiakan waktu, polisi langsung mengejar mobil milik David yang digunakan kawanan perampok ini.
Terjadilah aksi kejar-kejaran, namun karena gugup mobil yang digunakan kedua tersangka menabrak sebuah pohon hingga membuat bagian depan mobil ringsek.
Karena terpojok tak bisa lari, tersangka Ari yang berada di bangku kemudi keluar dengan membawa parang. Ia berusaha menyabet petugas dengan senjata tajam.
Polisi pun kemudian menembak Ari hingga tersungkur. Melihat temannya terkapar bersimbah darah, tersangka lainnya bernama Rizky keluar dari pintu belakang sebelah kiri dan berusaha merebut senjata api petugas.
Polisi kembali menembak tersangka, hingga akhirnya meninggal dunia. Dari dalam mobil, ditemukan harta benda korban yang sempat dirampas kedua pelaku.
Kapolsek Medan Kota, Kompol Martuasah Tobing yang dikonfirmasi sejumlah awak media, Senin (25/9/2017) lewat grub WhatsApp membenarkan penangkapan ini.(MTD/min)
================