Para pemeran dan tim produksi dalam film "JANDI LA SURONG" foto bersama usai melakukan pembacaan naskah film di Caldera Cafe, Jalan Sisingamangaraja,Medan,Minggu (9/9). MTD/Ist

medanToday.com,MEDAN – Ori Semloko sineas muda dari Berastagi menjadi sutradara film “JANDI LA SURONG” yang diangkat dari novel cerita percintaan remaja pada tahun 60an,karya Tempel Tarigan.

Ori Semloko yang juga menjabat sebagai Direktur Rumah Karya Indonesia (RKI) mengakui merasa tertantang mengaplikasikan sebuah cerita novel kolosal tersebut dalam wujud film.

“Menjadi satu tantangan bagi saya memvisualisasikan cerita percintaan anak remaja tahun 60an yang kental akan nilai budaya suku Karo dari karya novel Pak Tempel Tarigan,” ungkap Ori Semloko kepada medanToday.com di Caldera Cafe, Jalan Sisingamangaraja,Medan, Minggu (9/9).

Sutradara film “JANDI LA SURONG” , Ori Semloko (tengah) saat melakukan check lokasi syuting di Kabupaten Karo. Foto: Istimewa

Pria yang akrab disapa Ori ini juga menambahkan pembuatan film tersebut berlokasi di tiga daerah di Sumatera Utara, diantaranya Medan, Deliserdang dan juga Tanah Karo.

Sebelumnya,tambah Ori lagi,karya yang mengisahkan kisah percintaan anak muda tahun 1960-an itu sukses dengan penerbitan sebuah novel.

“Kisah percintaan anak muda dalam novel itu banyak memberikan informasi baru mengenai budaya dan sejarah yang kian terlupakan bagi anak muda Karo saat ini,” tambah Ori.

Produksi film “Jandi la Surong” ini merupakan film pertama yang diproduksi secara lokal. Meski sebelumnya ada film yang mengangkat tentang nilai budaya Karo, seperti Turang, Piso Surit, Tiga Nafas Likas dan Cahaya Cinta Pesantren, .

“Film ini akan direlease pada Januari 2019,setelah launching akan kita screening di 17 kecamatan se-Kabupaten Karo. Sekolah, mulai dari tingkat SD sampai SMA, begitu juga di luar Kabupaten Karo,” tutur Ori.

Film yang akan diisi puluhan pemeran ini juga melibatkan sejumlah sineas muda Karo seperti Jeremia Ginting, Roy Manta Sembiring, Simpei Sinulingga, Maman Sitorus, Johannes Ginting, Christian Tarigan, Feri Ipeng Ginting, Wella Sulastri Peranginangin, dan Iqbal Tarigan.

Berry Sitepu, selaku produser dalam film Jandi La Surong mengatakan film yang disutradai Ori Semloko ini juga melibatkan instansi Pemerintah Kabupaten Karo. Diantaranya Kadispora Karo Robert Billy Peranginangin serta Julianus Liem Beng, selaku penasehat dan creative adviser.

“Saat ini tim produksi Jandi La Surung juga melakukan pencarian kerjasama kepada donatur dan sponsor untuk mendukung produksi film ini baik dalam pendanaan maupun fasilitas. Hanya saja saat ini belum terealisasi, meski sebelumnya Wakil Bupati Karo, Cori S Sebayang sudah menyatakan mendukung produksi film dan merealisasikan dukungan dana dari kocek pribadinya,” ungkap Berry.

Jandi La Surong merupakan sebuah Novel karya Muhammad Tempel Tarigan yang diangkat dari kisah nyata perjalanan kehidupan asmara beliau. Novel tersebut juga menyuguhkan kehidupan tradisi budaya Karo di masa lampau yang tidak ditemukan saat ini.

Melalui novel tersebut, pembaca dibawa kembali ke era 60an, dimana masyarakat Karo pada masa itu, masih memegang nilai-nilai luhur kebudayaan mereka.(mtd/min)

==================