medanToday.com,MEDAN – Direktur Keselamatan Perkeretaapian, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Edy Nursalam mengungkapkan,
pembangunan proyek Trans Sumatera Railway dipastikan tidak sesuai target yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah.
“Targetnya memang 2019 Aceh sampai Lampung terhubung jalur kereta api. Tapi karena keterbatasan anggaran, yang bisa direalisasikan hanya Aceh-Sumatera Utara-Riau,”kata Edy kepada awak media di Medan , Kamis, 28 September 2017.
Namun, Edy menegaskan, sejauh ini hanya anggaran yang menjadi persoalan utama. Sementara untuk kendala teknis, seperti pembebasan tanah maupun kesiapan kontraktor yang akan mengerjakan proyek itu, Edy mengaku tak ada masalah yang signifikan.
“Untuk pembebasan lahan sedikit lagi. Enggak terlalu signifikan. Kalau kontraktor, di Sumut ini banyak sekali. Tapi kita juga akan melibatkan kontraktor nasional. Kita enggak pakai asing. Jadi masalahnya hanya di anggaran,”ungkapnya.
Dari anggaran senilai Rp 5 triliun yang disiapkan pemerintah, Rp. 2,5 triliun diantaranya telah dialokasikan tahun ini.
“Jadi untuk proyek tersebut, 30 persen anggarannya dari pemerintah dan 70 persen dari swasta. Sejauh ini yang sudah disiapkan pemerintah mencapai 26 persen. Tinggal 4 persen lagi yang belum. Nah kita berharap ada swasta yang berminat untuk investasi,” imbuh Edy.
Lebih lanjut Edy menjelaskan, tahun ini untuk jalur penghubung Sumut-Riau maupun Aceh-Sumut akan mulai dikerjakan. Untuk jalur Sumut-Riau akan dibangun jalur rel baru sepanjang 40 kilometer dari Rantau Prapat menuju Kota Pinang, yang berikutnya akan disambungkan ke perbatasan Riau hingga ke Kota Duri dan Pelabuhan Dumai. Sementara untuk jalur Sumut-Aceh, kita juga sudah mulai Binjai-Besitang, lalu nanti ke Langsa
Meski baru menghubungkan tiga dari 10 Provinsi yang ada di Sumatera lanjut Edy, keberadaan jalur kereta api itu diyakini akan menumbuhkan ekonomi di ketiga wilayah tersebut.
“Yakin sekali kita soal itu (pertumbuhan ekonomi). Apalagi ini jalur keretanya sampai ke areal industri dan pelabuhan. Belum lagi kalau nanti seluruhnya sudah terkoneksi,” paparnya.
“Ini akan sangat strategis karena Pelabuhan Dumai juga tengah dikembangkan menjadi pelabuhan penghubung dengan Malaysia dan Singapura,”tandasnya.
Sebelumnya, pembangunan jalur kereta api interkoneksi Sumatera (Trans Sumatera Railway) ditargetkan rampung pada tahun 2019. Hal itu tertuang dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPN) yang disusun Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.(mtd/bwo)
==================