Pengiriman Dokumen Susut, JNE Tertolong e-Commerce

0
288
KurirJNE menggunakan sepeda untuk negantarkan paket di kawasan MH Thamrin Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/01/2015.
KurirJNE menggunakan sepeda untuk negantarkan paket di kawasan MH Thamrin Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/01/2015.

medanToday.com, JAKARTA – Perubahan era digital turut mempengaruhi jasa pengiriman khususnya adalah pengiriman dokumen atau surat. Masyarakat saat ini cenderung menggunakan jasa pengiriman untuk mengantarkan pesanan melalui e-commerce.

“Kalau kiriman dokumen dan surat, saya yakin lama kelamaan pasti jumlahnya akan menurun karena teknologi menggantikan itu. Seperti tagihan yang tadinya dikirimkan melalui jasa pengiriman pun sekarang sudah ada di billing, sehingga tagihan itu tidak lagi dikirimkan kepada pelanggan,” kata Mohammad Feriadi selaku Direktur Utama JNE kepada KONTAN. Jumat (27/10/2017).

Ia juga menambahkan bahwa jumlah pengiriman yang dilakukan oleh JNE saat ini sangat sedikit. Meskipun JNE sendiri tidak terlalu banyak menangani mengenai pengiriman dokumen dan surat tapi lebih kepada pengiriman paket.

“Sejak orang banyak menggunakan whatssapp dan email maka tren ini juga beralih. Permintaan untuk pengiriman dokumen menurun karena semuanya bergantung pada permintaan pasar,” tuturnya.

Saat ini bagi jasa pengiriman JNE yang paling mempengaruhi adalah dengan adanya e-commerce yang menambah volume pengiriman. “Mungkin inilah perubahan yang terjadi di masyarakat. Disatu sisi kiriman dokumen berkurang disisi lain kiriman paket bertambah,” jelas Feriadi.

Per hari JNE memiliki sekitar 800.000 kiriman dan per bulannya ada sekitar 18 juta kiriman yang dicatatkan oleh JNE. Beberapa tahun terakhir ini, tepatnya sekitar 5 tahun terakhir, pertumbuhan JNE tercatat di atas 30%. “Sekitar 70%-80% pengiriman berasal dari retail, separuh atau separuh lebih sedikit berasal dari e-commerce,” tambahnya.

(mtd/min)