medanToday.com,Pakpak Bharat – Guru dan Praktisi Pendidikan, Rinaldi Banurera, menuturkan akumulasi kepribadian yang ingin kita bawa ke dunia digital harus positif dan negatif. Yang banyak mempengaruhi karakter seseorang adalah dunia maya, karena intensitas penggunaan gawai.
Budaya digital adalah suatu kebiasaan yang kita lakukan seperti browsing, games, social media, digital content, dan lainnya), mempengaruhi karakter kita. Jadikan digital sebagai ruang literasi untuk menambah wawasan terhadap proteksi, memperluas lingkungan sosial, dan membuka peluang usaha.
“Kita harus penuhi dunia digital ini dengan menambah wawasan dan literasi,” katanya saat menjadi pembicara pada Webinar Literasi Digital di Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara bertajuk “Bijak Bermedia Sosial: Jangan Asal Sebar di Internet”.
Menurutnya tak ada murid yang sukses tanpa guru. Harus ada kontrol pada anak disesuaikan dari segi usia. Pola pendekatan emosional yang harus kita perketat.
“Berikanlah anak permainan yang edukatif seperti teka-teki, literasi agama, dan lainnya. Pikiran harus dikontrol. Karena apa yang kita pikirkan hari ini akan terus berubah,” ungkapnya.
Konsultan, dan Entrepreneur, Fadli Afriadi menyampaikan jejak digital bisa menjadi bom ranjau yang bisa meledak kapan saja. Jejak digital yang kita tinggalkan, yaitu riwayat pencarian, pesan teks, foto dan video, foto dan video yang ditandai (tag), lokasi, interaksi sosial media, persetujuan akses cookie.
“Beberapa cara agar bijak bermedia sosial, yaitu tidak sembarang menerima informasi, memastikan kebenaran informasi, dan menggunakan kata-kata yang baik,” jelasnya.
Akademisi Bidang Komunikasi, Mariana R.A. Siregar mengatakan personal branding adalah mengkomunikasikan siapa kita. Lima cara membangun personal branding, yaitu pahami dengan benar diri kita sendiri, belajar untuk berbicara di depan umum, tulislah artikel, kesempatan wawancara, bangun keberadaan kita secara online, dan selalu belajar hal baru dan jangan pernah takut menghadapinya.
Influencer dan Wirausaha, William Adiaksa menjelaskan tips membentuk personal branding di media sosial, yaitu aware terhadap dirimu, personal image (penampilan visual di media sosial), bangun skill, konten (ceritakan tentang apa, siapa, bagaimana dirimu secara konsisten dan bertanggung jawab), target audience (tentukan kepada siapa kita menyampaikan pesan).
“Gunakan media sosial untuk hal yang positif dan kepentingan karir, hindari menyebarkan hoaks,” katanya.
Della Oktarina selaku Key Opinion Leader menyampaikan kita harus bijak dan cermat dalam menggunakan media sosial agar kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Sebelum membagikan informasi apapun di media sosial, saringlah terlebih dahulu.
————————-