Penusuk Brigadir Faisal Hingga Tewas Dibekuk, Pelaku Komplotan Perompak

ilustrasi garis polisi. Merdeka.com

medanToday.com, ACEH – Polisi berhasil membekuk enam komplotan bersenjata yang menikam Brigadir Faisal hingga meninggal dunia. Satu pelaku tewas ditembak polisi karena melakukan perlawanan.

Setelah melakukan penyerangan, keenam komplotan ini sempat kabur ke Kabupaten Aceh Timur. Setelah tim gabungan Polda Aceh dan Polres Aceh Utara dan Aceh Timur melakukan pengejaran, kurang dari 18 jam pelaku berhasil dibekuk di kawasan tambak warga di Kabupaten Aceh Timur.

Wakil Polda Aceh, Brigjen Yanto Tarah mengatakan, setelah dilakukan pengejaran oleh tim gabungan, keenam kelompok kriminal bersenjata itu berhasil dibekuk. Satu di antaranya harus ditembak karena berupaya melemparkan granat ke arah petugas.

Yanto menyebutkan, keenam kelompok bersenjata yang membuat satu prajurit Bhayangkara gugur merupakan perompak. Selama ini kelompok ini kerap melakukan perompakan di laut. Sedangkan yang menjadi korban selama ini adalah para nelayan yang sedang mencari ikan di laut.

“Enam pelaku kelompok kriminal bersenjata yang ada di Aceh Timur dan Aceh Utara sudah ditangkap. Ini rentetan kejadian hari Minggu yang membuat seorang anggota Bhayangkara Polri gugur,” kata Yanto Tarah, Senin (27/8) di Banda Aceh.

Menurut Yanto, keberadaan kelompok bersenjata ini sudah lama terpantau oleh petugas keberadaannya. Kelompok ini merupakan para perompak laut yang ada di wilayah perairan Aceh Timur. Makanya bergitu ada kejadian ini, kurang dari 18 jam berhasil diungkap dan ditangkap pelakunya.

“Pimpinan kelompok itu meninggal ditembak oleh petugas karena hendak melempar granat ke arah petugas,” jelasnya.

Sebelumnya dugaan awal kelompok tersebut hendak menyelundupkan narkoba. Namun Yanto menyebutkan belum menemukan ke arah ada perederan narkoba. Akan tetapi ini masih murni kelompok kriminal bersenjata yang menjadi perompak di perairan Aceh Utara dan Aceh Timur selama ini.

Kendati demikian, Yanto tak menampik Pantai Bantayan, Aceh Utara itu merupakan wilayah sering masuk peredaran barang haram. Baik itu narkoba maupun sejumlah barang tanpa izin lainnya, termasuk jalurnya penyelundupan senjata api.

“Memang ini benar sering dipelgunakan menjadi jalurnya penyelundupan senjata dan narkoba,” tukasnya.

Barang bukti yang berhasil didita dari perompak itu sepucuk senjata api AK-56, satu granat manggis dan nenas, 19 butir amunisi, 5 pisau, KTP dan Pasport milik pelaku yang tewas. Saat ini keenam pelaku sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Aceh Utara guna pengembangan lebih lanjut.

“Yang belum tertangkap pasti ada. Makanya kita akan terus kembangkan,” jelasnya.

Oleh karena itu, Yanto mengajak seluruh masyarakat untuk bisa ikut serta memberantas kelompok kriminal bersenjata. Minimal masyarakat memberitaukan kepada petugas bila ada kelompok yang membawa senjata atau yang mencurigakan.

“Selain kita terus melakukan patroli, keterlibatan masyarakat untuk memberikan informasi cukup penting,”

Yanto juga menyebutkan, anggota Bhayangkara yang gugur dalam tugas itu juga diberikan kenaikan pangkat satu tingkat oleh Kapolri. Sebelumnya korban berpangkat Brigadir Faisal, saat ini sudah menjadi Bripka Anumerta Faisal.

“Iya, saya sangat berterimakasih kepada pimpinan saya yang telah memberikan kenaikan pangkat kepada anggota saya yang gugur dalam bertugas,” tutupnya. (mtd/min)

 

==========================