medanToday.com,TANJUNG BALAI – Peluang berbisnis dan berjualan produk berbasis digital dengan memanfaatkan marketplace e-commerce di era pandemi covid-19 sangat terbuka lebar. Namun butuh strategi agar bisa bertahan lama.
“Di 100 bisnis dimulai, dalam 5 tahun kemudian turun menjadi 20 bisnis, dan dalam 10 tahun sisa 4. Jadi hanya 4 persen usaha yang bisa bertahan dalam kurun waktu 10 tahun,” ujar Ketua Umum Gema Santri Nusantara, Akhmad Khambali saat menjadi pembicara pada Webinar Literasi Digital bertajuk “Menciptakan Peluang Bisnis di Era Digital” di Tanjung Balai beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan ketika kita akan memulai bisnis harus punya rencana, organisasi, dan action. Dalam manajemen harus memiliki konsep dan mencapai targetnya. Manajemen menjaga kesesuaian antar bagian agar tujuan tercepat.
Merchant Community Engagement Manager Bukalapak, Leyana Riesca Ariesta, memaparkan bahwa menggunakan strategi promosi juga merupakan hal yang penting dalam berbisnis.
“Berikan foto produk yang jelas dari berbagai arah, deskripsi barang yang jelas juga sesuai kebutuhan pembeli, fast response dengan chat pembeli, sediakan kurir yang sering dipakai pembeli, buat kemasan yang melindungi serta menarik, dan kirim barang di hari yang sama,” jelasnya.
Dosen dan Youth Education Observer Ninuk Wiliani mengatakan perlindungan privasi dan data pribadi sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi digital di suatu negara. Konsekuensinya sangat serius jika data pribadi bocor, jadi kita harus lebih berhati-hati.
Product Manager Part of Crode Digital Product Muhammad Fadil Lubis menuturkan di era digital sangat memudahkan kita untuk melakukan banyak hal, aman juga transparan, donasi mudah mulai dari seribu banyak pilihan metode pembayaran, dan halaman bisa diakses kapan saja.
Erisa Fadhilla sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan masa sekarang adalah masa emas untuk memulai bisnis. Memanfaatkan aplikasi yang tersedia untuk memulai bisnis, dan memilih media yang akan digunakan.
===========================