medanToday.com, MEDAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara di sekitaran Kantor KPU Medan, Sabtu (17/10).
Kegiatan yang dilakukan menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di masa pandemi Covid-19 itu menampilkan gambaran-gambaran pada hari pemilihan 9 Desember mendatang.
“Nanti akan ada beberapa simulasi yang diskenariokan. Misalnya pemilih pingsan di dalam TPS dan bagaimana penanganannya. Lalu pemilihan yang memakai atribut kampanye seperti masker, yang tidak memakai masker, semua nanti akan kita simulasikan,” kata Komisioner KPU Kota Medan, M Rinaldi Khair.
Hal itu, kata Rinaldi, bertujuan melihat bagaimana upaya penanganan yang harus dilakukan jika kejadian-kejadian tersebut benar terjadi pada saat di TPS. Memastikan penerapan protokol kesehatan (Prokes) dalam menghindari kerumunan, KPU melakukan upaya pengaturan waktu kepada pemilih berdasarkan nomor urut.
“Setiap pemilih kita bagi waktunya. Contoh, pemilih di sekitar TPS nomor urut 1 sampai 20 akan dibuatkan jam kehadirannya tertera di situ pukul 7- 8 pagi. Tapi, waktu pencoblosannya tetap dimulai dari pukul 7 pagi sampai dengan 1 siang,” ucapnya.
Rinaldi juga menyampaikan bahwa KPU telah melakukan pengurangan terhadap jumlah pemilih per TPS. Selain itu cara menghindari kepadatan dalam antrian, pihaknya mengupayakan mengatur jarak yang pas antara kegiatan mencuci tangan dengan pintu masuk TPS, begitu pula dengan pemakaian sarung tangan.
“Jumlah pemilih per TPS kita kurangi. Biasanya 800 pemilih per TPS kini hanya 500. Antrian bisa kita urai karena tempat cuci tangan agak berjarak dengan pintu TPS. Pemakaian sarung tangannya kini dipakai sesaat sebelum pemilih memegang surat suara,” jelas Rinaldi. (mtd/min)