Wakapolrestabes Medan, AKBP Tatan Dirsan Atmaja bersama Kapolsek Medan Kota, Kompol Martuasah Tobing memperlihatkan jasad tersangka rampok bernama Enggar di kamar jenazah RS Bhayangkara Tingkat II Medan, Sabtu (11/11/2017). (Tribun Medan/Array)

medanToday.com, MEDAN – Sesuai instruksi Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw untuk memberikan tindakan tegas pada penjahat jalanan atau begal, beberapa hari lalu polisi menembak dua pelaku begal hingga tewas. Sedangkan hari ini, Sabtu (11/11/2017), Enggar Maulana Sitompul pun ditembak mati oleh polisi karena melawan saat akan ditangkap.

Ia sudah lama masuk daftar pencarian orang (DPO) jajaran kepolisian se-Kota Medan. Namanya kerap disebut-sebut dalam berbagai kasus perampokan sadis yang terjadi sepanjang tahun 2016-2017.

BACA: ENGGAR SITOMPUL Ternyata Perampok Paling Dicari di Kota Medan

Terakhir kali beraksi, Enggar dan komplotannya merampok pasangan suami isteri di Jalan Jambi perbatasan Medan Perjuangan dan Medan Kota pada Kamis (2/11/2017) subuh.

Saat itu, Enggar yang menumpangi motor Honda GTR BK 5729 AHA berusaha merampas tas korbannya.

Namun, karena ada warga yang menolong, komplotan Enggar justru membawa kabur Honda CBR BK 6363 YBH milik Yovi (18), remaja yang hendak menolong pasangan suami istri tersebut.

Wakapolrestabes Medan, AKBP Tatan Dirsan Atmaja didampingi Kapolsek Medan Kota, Kompol Martuasah Tobing mengatakan, untuk menangkap tersangka begal ini tidak mudah. Sebab, tersangka sudah sejak 2016 diburon.

“Karena tersangka melawan saat ditangkap dan menyerang Briptu A, tersangka terpaksa kami tindak tegas. Ini sudah berulangkali beraksi dia. Sudah puluhan kali dia merampok,” kata Tatan, Sabtu (11/11/2017).

Ia juga mengatakan, laporan yang terdata baru 25. Sementara menurut tersangka lainnya bernama Dedi Syahputra (21) mereka sudah 40 kali merampok.

“Tersangka Dedi sudah lebih dulu kami amankan. Dia ditangkap oleh Satreskrim Polrestabes Medan belum lama ini,” tambah Martuasah.(mtd/min)

========================================================