Presiden Jokowi Anggap Negosiasi Alot dengan Freeport Hal Biasa

0
230
Dari kiri ke kanan, Dirut PLN Sofyan Basir, Presiden Joko Widodo dan Menteri ESDM Ignasius Jonan di Serang, Banten, Kamis (5/10/2017).(KOMPAS.com/ PRAMDIA ARHANDO JULIANTO)

medanToday.com, SERANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) beranggapan alotnya negosiasi pemerintah dengan PT Freeport Indonesia terkait divestasi saham 51 persen merupakan hal yang biasa dalam proses negosiasi.

Menurutnya, dalam sebuah negosiasi pasti akan ada pembahasan alot hingga akhirnya menemui titik kesepakatan final.

“Ini kan masih proses semuanya, nanti ketemu tim kita, Pak Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral, Meneri Badan usaha Milik Negara (BUMN), kemudian Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Kemaritiman nanti dalam satu tim nanti akan ketemu, namanya negosiasi alot itu biasa,” ujar Presiden Joko Widodo saat acara peresmian proyek pembangkit listrik di Serang, Banten, Kamis (5/10/2017).

Menurut Presiden, kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan PT Freeport Indonesia akan segera menemui titik terang, dengan mengedepankan solusi terbaik antar keduanya.

“Ini hampir final. Saya yakin win win lah, akan selesai, saya yakin akan selesai,” tegas Presiden.

Kendati demikian, saat ini Presiden tidak mau berspekulasi terkait hasil negosiasi selanjutnya apakah Freeport menerima skema divestasi saham atau kembali menolak usulan pemerintah.

“Wong masih proses kok. Jadi ini masih proses tolong semua nya membantu juga berdoa agar apa yang kita inginkan betul-betul deal tandatangan semuanya jalan. Itu yang kita inginkan,” papar Presiden.

Seperti diketahui, di tengah perundingan divestasi saham 51 persen PT Freeport Indonesia dengan pemerintah, muncul penolakan skema pelepasan saham melalui divestasi 51 persen yang ditawarkan pemerintah.

Hal ini terungkap setelah surat dari Presiden and Chief Executive Officer (CEO) Freeport McMoRan Inc Richard C. Adkerson yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto bocor kepada publik.

(mtd/min)