medanToday.com – Rombongan jurnalis televisi yang melakukan peliputan di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, jadi korban pencurian. Mobil yang mereka gunakan, dibobol kawanan pencuri bermodus pecah kaca. Peralatan liputan pun raib, dan kepolisian masih menyelidiki peristiwa itu.
Peristiwa itu terjadi Jumat (19/1) malam. Tiga jurnalis televisi Ahmad Agus Arifin dari ANTV, M Chairu dari Net TV, Dwi Rahmawati dari TVRI dan Misbahuddin dari Dinas Pariwisata provinsi Kalimantan Timur, melakukan peliputan kuliner kepiting di rumah makan kawasan Gunung Bakaran, Balikpapan.
Di lokasi, dua mobil diparkir di halaman parkir yang dijaga tukang parkir. Agus Arifin, sempat kembali ke mobil, mengambil tripod. Menyusul, Misbahudin juga kembali ke mobil mengambil charger ponsel.
Namun yang mengejutkan, saat Misbahuddin kembali ke mobil, dia melihat kaca mobil sudah pecah dan dia bergegas berteriak, hingga jurnalis lain yang melakukan peliputan berlarian ke parkiran.
Panik, akhirnya ketiga jurnalis dan pegawai Dinas Pariwisata bergegas melapor ke Polres Balikpapan, usai diminta pemilik warung kuliner kepiting.
Usai melapor hingga Sabtu (20/1) dini hari, para pelapor menerima bukti nomor laporan LP/81/1/2018/P.Kaltim/Res Balikpapan. Sederetan barang yang hilang pascakejadian selain perlengkapan pribadi, juga peralatan liputan baik lensa kamera, laptop hingga hardisk.
“Saat kejadian, kami sedang berada di dalam warung. Beberapa teman melakukan peliputan kepiting,” kata Dwi, dalam keterangannya, Senin (22/1).
Menurut Dwi, sajian live music di rumah makan, membuat suasana sekitar tidak terawasi begitu seksama.
“Tidak ada yang mengetahui kapan kejadian itu. Karena suara live music di dalam warung sangat keras. Juru parkir mengaku tidak melihat saat kejadian,” terang Dwi.
Dikonfirmasi merdeka.com, Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta, membenarkan peristiwa itu. “Iya, benar. Modusnya pecah kaca, kejadiannya malam,” ujar Wiwin.
Wiwin memastikan, peristiwa itu masih dalam penyelidikan. “Sejumlah barang dilaporkan hilang. Kasus itu masih diselidiki, karena tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian,” demikian Wiwin.(mtd/min)
================