Sebelum Habisi Nyawa Istrinya, Dokter Helmi Sempat Isi Peluru Dua Senjata Api

0
513
Jenazah dr Letty ketika disemayamkan di kediaman kakaknya di Rawamangun, Jakarta Timur, pukul 01.00 WIB Jumat (10/11/2017).(Warta Kota/Hamdi Putra)

medanToday.com – Dokter Ryan Helmi (41) menyerahkan diri ke polisi setelah menambak mati dr Lety Sultri (46), yang merupakan istrinya sendiri, Kamis (9/11/2017).

Helmi menyerahkan diri ke Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis sore.
Ia pun langsung ditahan untuk dilakukan pemeriksaan. Dokter Helmi datang ke Polda pukul 16.00 WIB. Saat melewati pos pemeriksaan, ditemukan dua pistol.

“Pelaku langsung mengaku bahwa dia yang telah membunuh dokter Lety dan menyerahkan diri,” kata Kombes Pol Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2017).

Dua senjata api yang diamankan merupakan senjata api rakitan. Yaitu jenis revolver dan FN.

“Kami masih lakukan pemeriksaan. Saat ini kondisinya pelaku belum bisa memberikan keterangan. Masih sedikit syok. Karena itu motifnya belum kami ketahui,” kata Argo.

Seperti diketahui, dokter Lety Sultri (46) tewas tertembak di tempat kerjanya di Azzahra Medical Centre, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2017) pukul 14.00 WIB.

Pelaku penembakan adalah Helmi, suaminya sendiri. Sebelum penembakan itu, antara korban dan pelaku sempat terlibat cekcok di depan klinik dr Lety.

Ajukan Cerai

Ada penyebab kenapa Helmi menyambangi istrinya yang sedang bertugas tersebut dan nekat menembaknya.

“Dari keterangan pelaku itu bahwa pada bulan Juli istrinya mengajukan gugatan cerai ke pengadilan di Jakarta Timur,” kata Kombes Pol Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2017).

Helmi dan Lety sendiri sudah membangun rumah tangga kurang lebih lima tahun.
Tapi, dalam perjalanannya kurang harmonis sering cekcok sering adu mulut.

“Jadi, akhirnya korban ini mengajukan gugatan cerai di bulan Juli, dan nanti bulan November ini ada putusan. Artinya pengadilan agama akan memutus untuk hasilnya seperti apa,” katanya.

Namun, lanjut Argo, dari tanggal pengajuan cerai bulan Juli itu sampai kemarin yang bersangkutan atau pelaku ini tidak bisa menghubungi korban. Komunikasi juga tidak bisa, makanya kemarin tersangka ke kliniknya istrinya

“Jadi, dari sana yang bersangkutan sudah menyiapkan senjata api dia naik ojek dia berangkat menuju ke klinik itu,” katanya.

Sebelum sampai ke klinik, pelaku mengisi peluru. Kemudian masuk ke klinik mencari istrinya hendak ngobrol empat mata di ruangan dokter.

Tetapi korban tidak mau dan akhirnya pelaku mengeluarkan senjata dari tasnya.

“Kemudian, istrinya ini teriak dan lari ke ruangan administrasi masuk ke sana dan mengunci pintu. Pelaku juga sempat menendang pintu tetapi tidak bisa makanya dia langsung di ruang administrasi kan ada tempat loket. Dari tempat itulah menghabiskan peluru kepada korban,” katanya.(mtd/min)

========================================================