medanToday.com, KARAWANG – INAPGOC tengah gencar melakukan sosialisasi Asian Para Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta pada 6 Oktober tahun depan. Salahsatunya dalam penutupan program unggulan Kemenpora bertajuk Gala Desa yang berlangsung di Karawang, akhir pekan lalu.
Bertempat di Lapangan Panayuda, Karawang, Jawa Barat, terpampang sejumlah spanduk Asian Para Games (APG) 2018 di sekitaran lokasi penutupan. Tentu langkah itu dinilai menjadi sebuah salah satu sosialisasi ampuh untuk menggelorakan pesta olahraga tingkat Asia tahun depan.
Sekjen INAPGOC, dr. Bayu Rahadian, Sp.Kj. mengatakan bahwa tujuan sosialiasi Asian Para Games untuk memberikan informasi lebih kepada masyarakat jika Indonesia bertindak sebagai tuanrumah pesta olahraga atlet penyandang disabilitas.
Menurutnya, games bagi atlet penyandang disabilitas disetarakan dan dibuat meriah. “Selain aspek dari pertandingan, terdapat harapan berupa legacy yang ditinggalkan pasca games, baik itu dalam bentuk pemahaman mengenai disabilitas secara keseluruhan dan juga harapan terhadap infrastruktur, aksesibilitas, transportasi dan lainnya, di mana goal terakhirnya adalah masyarakat yang inklusif,” tutur Bayu Rahadian.
“Di hari disabilitas internasional, harapannya adalah inklusif society, masyarakat yang inklusif tidak membedakan, bersama, setara baik hak-haknya maupun pelayanan kita terhadap teman-teman disabilitas,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Sentra dan SKO Kemenpora, Teguh Raharjo mengatakan bahwa multi event seperti Asian Para Games adalah milik rakyat Indonesia karena kita menjadi tuan rumah.
Harapannya ketika kita menjadi tuan rumah tentunya masyarakat Indonesia khususnya melalui olahraga bisa menyambut baik dan menjadi langkah awal peningkatan olahraga yang lebih baik lagi,” kata dia.
Terkait dengan sosialisasi yang dilakukan dalam rangkaian penutupan Gala Desa, Teguh menambahkan bahwa rangkaian sosialisasi tersebut terbilang ampuh. Pasalnya, ajang promosi itu menyasar bukan hanya ke pusat perkotaan melainkan setiap desa maupun kabupaten yang disinggahi oleh gelaran Gala Desa 2017.
“Oleh karena itu terkait perhelatan Asian Para Games, melalui Gala Desa tentunya ini menjadi momen yang sangat baik untuk menginformasikan kepada khalayak, tidak hanya di perkotaan tetapi juga didaerah-daerah maupun di desa-desa. Jadi tidak hanya orang kota saja yang tahu tentang Asian Para Games, tetapi sampai ke pelosok,” jawab Teguh.
“Apakah efektif? Jelas sangat efektif sekali, karena setiap desa pasti turun ribuan masyarakat untuk mengikuti Gala Desa. Dan pasti efeknya sangat luas karena ini publikasi secara langsung. Dan itu seluruh Indonesia kena semua. Mungkin sebelumnya banyak yang bertanya apa sih Asian Para Games?. Tetapi dengan sosialisasi ini mereka akan mengetahui,” ungkapnya.
(mtd/min)