SRINAGAR , Kota Penuh Sensasional

medanToday.com,SRINAGAR – Pegunungan Himalaya sangat sexy di pandang dari balik jendela pesawatku, Ada Sungai yg mengalir di lembah Dan ada salju abadi di setiap puncak. Wow.. aku seperti sedang menonton bioskop tiga dimensi.

Pesawatku, Air India, mendarat mulus di lantai airport Srinagar Pukul 11 siang kemarin. Airport yang masih satu kesatuan dengan militer ini sungguh unik Karena didalam jalur nya juga Ada jalur sepeda motor Dan Mobil. Jadi kalo Ada pesawat yg mendarat, atau mau berangkat, jalanan di sterilkan oleh tentara yang berjaga.

Di airport, kami pun merakit sepeda yg kami bawa, semua orang-orang di bandara terhipnotis oleh kelakuan konyol kami, gowespun di mulai dari bandara menuju dal lake, yaitu salah Satu danau yg menjadi tempat wisata mancanegara.Kami, hampir saja menginap di house boat yang Ada di dal lake, karena kamar yg kami pesan, ntah dimana rimbanya.

Mencari signal wifi cukup sulit di daerah ini. Apalagi jika beli kartu seluller untuk internet, wah, ribetnya minta ampun, minta indentitas gono-gini.

Waktu sudah sore, akhirnya kami memutuskan untuk mencari penginapan yg ntah kekmana bilangnya.

Pagi Hari, tubuhku di serang dinginnya kota, yach, daerah dengan ketinggian 1500 an ini menyuguhkan udara yg sejuk. Air dari kamar Mandi serasa berada di dalam kulkas.

Brrrrr.. dingin Kali. Mandipun aku pelan-pelan, menyiram kaki dulu, kepala, baru seluruh badan. Aku menggigil,sangat kedinginan. Badanku kubalut dengan jaket 2 lapis, kepalaku di tutup dengan koplok. Dan ini aku nikmati, mengganggap aku harus aklimatisasi daerah ini.

Pagi hari sangat indah, melihat hiruk pikuk aktifitas masyarakat lokal. Ada yg jualan jaket monja, Ada yg jualan daging, Ada yg jualan sayur mayur Dan banyak sekali yang mereka jual. Karena mereka akan menyiapkan musim salju bulan depan.

Jalanan kota Srinagar ini sangat buruk. Lebih buruk dari kota medan. Polusi suara berselemak di jalanan. Klakson dari para pengendara membuatku sedikit Naik gula darah.

Argh.. aku belon terbiasa Kali seperti ini, serasa kepala mau pecah Karena mendengar suara klakson yg Tak bernada itu. Mau tidak mau, aku harus belajar seperti bunglon, menyesuaikan kondisi yang Ada sehingga bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Menggowes pagi Hari ini menuju pasar traditional Lal chowk untuk mencari metanol. Yaitu mencari untuk bahan bakar kompor trangia demi menyiapkan tambahan perlengkapan di jalanan nantinya.

Tidak banyak yg menjual metanol,dan sangat sulit mencarinya. Ini pun kami dapat info dari sahabat yg sudah pernah bersepeda di kota ini. Kota ini sangat padat.

Wajah masyarakat sekitar sangat enak di pandang oleh mata. Wanitanya cantik dengan hidung sedikit mancung dengan kulit yang kuning langsat.

Usai melakukan misi pembelian bahan bakar metanol, kami pun menikmati kota dengan bersepeda. Mengunjungi mesjid Dastgir Saheb, mesjid Jama hingga mengunjungi Hari Parbat Ford yang terletak di puncak bukit. Mengelilingi danau Dal Lake ini sangat nikmat sekali dengan bersepeda. Keringat yg bercucuran habis disapu oleh angin yg datang ke tubuh ini. (mtd/ypn)

===============