medanToday.com, MEDAN – Sejak satu tahun terakhir sejumlah pengusaha maupun perajin rotan di Kota Medan terus mengeluhkan sulitnya memperoleh bahan baku.
Diduga kelangkaan bahan baku rotan tersebut disinyalir diakibatkan banyak nya kegiatan ekspor dari bahan baku rotan itu sendiri secara illegal ke berbagai Negara – Negara tetangga Indonesia, misalnya saja Singapura.
baca juga:Kota Medan Dinobatkan Kota Terbaik Indonesia 2017, Kok Bisa?
“Untuk mencari pasokan bahan baku sekarang susah mbak, karena stok di tempat-tempat pengambilan bahan baku tempat langganan kami juga menipis,” Ungkap Harmono, seorang pengusaha rotan di Jalan Eka Surya kepada medanToday.com, Kamis (5/10/2017).
Pria yang menggeluti usaha kerajinan rotan lebih dari 11 tahun ini mengungkapkan, biasanya dalam satu minggu pesanan mencapai 12 set. Namun, beberapa pekan terakhir pesanan hanya sekitar 8 set dalam satu minggu.
“Satu set berisi 4 kursi dan 1 meja. Serang anyak yang gak laku mbak, karena sekarang semua serba mahal. Karena kita beli bahan juga mahal, harga barang yang kita jual juga dinaikkan. Sekarang produksi sedikit kita kurangi mbak,” sambung Harmono
Sebelumnya telah dijelaskan oleh Ketua Himpunan Industri Mebel Indonesia ( HIMKI ), Soenoto, dari sekian 40 – 60 ribu ton ketersediaan bahan baku di Indonesia , sekarang hanya 30 % yang tersedia . Sementara yang sisanya di duga di ekspor illegal ke berbagai Negara di dunia .
Menurut Soenoto sendiri padahal Negara Indonesia mempunyai 85% bahan baku terhadap rotan dunia . namun karena krisis 1 tahun terakhir sekarang menjadi menyusut dan hampir menghilang .
Menurut data UN Comtrade mencatat bahwa Singapura sebagai eksportir di urutan nomor 1 untuk masalah bahan baku rotan ini. (mtd/non)
=========