medanToday.com, JAKARTA – Daya beli konsumen berpotensi meningkat pada tahun 2018. Sinyal pemulihan daya beli konsumen semakin terlihat jelas seiring dengan naiknya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2017. Indeks keyakinan konsumen mencapai titik tertinggi, setidaknya sejak tahun 2013 lalu.
Hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan, IKK Desember 2017 naik 4,3 poin dibanding bulan sebelumnya ke posisi 126,4. Indeks ini menunjukkan tingkat optimisme konsumen tertinggi sepanjang tahun 2017 dan sejak tahun 2013.
Kenaikan terjadi pada seluruh kelompok responden, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp 4,1 juta-Rp 5 juta per bulan dan pada kelompok usia 31-40 tahun.
Kenaikan indeks keyakinan konsumen didorong oleh kenaikan pada Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) yang naik masing-masing 5,6 poin dan 2,8 poin. Kenaikan IKE didorong oleh kenaikan indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama (durable goods) sebesar 10,9 poin menjadi 123,3. Kenaikan indeks terutama untuk pembelian barang elektronik seperti telepon seluler, televisi, dan komputer, serta perabot rumah tangga.
“Secara triwulanan, rata-rata IKK triwulan keempat 2017 sebesar 123,1, sedikit lebih tinggi dibanding triwulan ketiga 2017 sebesar 123, terutama didorong meningkatnya pembelian barang tahan lama dan ekspektasi kenaikan penghasilan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan resmi yang dikutip Kontan.co.id, Minggu (7/1).
Tingginya keyakinan konsumen tersebut bisa jadi pertanda akan meningkatnya daya beli konsumen pada tahun 2018. Berdasarkan catatan BI, keyakinan konsumen selalu naik usai Desember. Hal itu bisa menjadi sinyal baik yaitu makin terdongkraknya daya beli konsumen tahun 2018 pascatertekan di 2017.
Apalagi survei itu juga mencatat, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja juga naik sebesar 6,2 poin menjadi 102,2. Dengan ketersediaan lapangan kerja, penghasilan konsumen bakal naik pada periode mendatang.
Berani utang
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, hasil survei konsumen BI bisa menjadi salah satu modal bagi ekonomi tahun 2018. “Data itu menunjukkan optimisme konsumen tahun lalu benar-benar ada perbaikan,” katanya dihubungi Kontan.co.id, Minggu (7/1/2018).
Lana melihat, perbaikan tersebut disebabkan oleh konsumen yang melakukan konsumsi, terutama pembelian barang tahan lama pada akhir tahun meski dengan cara berutang. Itu terlihat dari porsi pinjaman yang meningkat, sementara porsi konsumsi turun dan porsi tabungan naik.
“Orang mulai berani untuk berutang, konsumen yakin dengan tahun ini. Mungkin ada harapan tahun ini lebih baik makanya mereka berani berutang,” tambah Lana.
Namun Lana menilai, adanya inkonsistensi antara kenaikan indeks ketersediaan lapangan pekerjaan dengan penurunan indeks penghasilan dalam Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE).
Akan tetapi ada kemungkinan kenaikan indeks ketersediaan lapangan pekerjaan lebih disebabkan oleh lapangan kerja informal atau pekerjaan yang bersifat jangka pendek. Pekerjaan jenis ini tidak diikuti dengan kenaikan penghasilan.
(mtd/min)