Marketing Director PT Sutera Agung Properti Boy Noviyandi (kiri) menjelaskan kepada konsumen fasilitas yang tersedia di Apartemen Sautama, Alam Sutera, Tangerang, Banten, Sabtu (18/2/2017). PT Sutera Agung Properti menghadirkan Apartemen Saumata dengan lahan seluas 1 hektare dan 38 lantai dengan total unit yang dipasarkan sebanyak 200 unit yang ditujukan untuk kalangan high end. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

medanToday.com, JAKARTA – Indonesia mendapat kenaikan peringkat utang tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi tahun ini pun diperkirakan akan lebih baik ketimbang tahun lalu.

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia memprediksi, meningkatnya pertumbuhan ekonomi berpotensi turut mengerek kinerja dan permintaan properti.

Hal yang mempengaruhi yakni daya beli masyarakat, pasar pada negara berkembang, dan indikator ekonomi Indonesia tumbuh solid. “Ditambah lagi seiring Fitch Ratings menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi positif,” kata Bertoni kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1/2018).

Di antara beberapa emiten properti, dia menjagokan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Emiten ini memiliki price to earning ratio (PER) 4,57 kali. Dalam laporan keuangan kuartal III-2017, ASRI mencatatkan pendapatan sebesar 66,39% year on year (yoy) dan pertumbuhan laba bersih 69,22% (yoy).

ASRI membukukan pendapatan sebesar Rp 3,17 triliun per September 2017. Padahal sebelumnya, membukukan pendapatan Rp 1,9 triliun. Sedangkan ASRI membukukan laba bersih sebesar Rp 1,12 triliun per September 2017 dari sebelumnya, Rp 659,74 miliar.

Bertoni juga menilai, PE ASRI lebih murah dibandingkan dengan emiten properti lain seperti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang memiliki PE 6,08 kali, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) memiliki PE 6,49 kali, dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) memiliki PE 7,18 kali.

“Saham rekomendasi buy ASRI dengan target harga Rp 400, APLN dengan target harga Rp 260, dan BEST dengan target harga Rp 280,” kata Bertoni.

(mtd/min)