Seekor Tapir (Tapirus indicus) diamankan di dalam kandang di Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatra Utara, Senin (18/12). Satwa langka yang memiliki berat 300 kilogram dan berstatus dilindungi itu ditemukan warga ketika berkeliaran di areal pekuburan warga Tionghoa Kampung Kristen, Kotapinang, Labuhanbatu Selatan. ANTARA FOTO/Kurnia Hamdani

medanToday.com,LABUSEL – Kondisi tapir yang berhasil ditangkap warga di kawasan pekuburan Cina, Kampung Kristen, Kecamatan Kotapinang, Labuhanbatu Selatan (Labusel), Senin (18/12/2017) butuh perawatan lebih serius. Balai Besar konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) wilayah III Sumut berencana mengevakuasi hewan langka yang dilindungi itu ke tempat rehabilitasi.

“Ya, akan dibawa ke tempat rehabilitasi,” ungkap Kepala Seksi Konservasi BKSDA Sumut Wil VI Kotapinang, Darmawan.

Menurut Darmawan, hewan berbulu hitam putih bernama latin indicus dan merupakan hewan langka yang dilindungi, harus mendapat perawatan terlebih dahulu.

“Menurut pendapat dokter hewan, ada beberapa luka di tubuh tapir. Sehingga, belum dapat dilepasliarkan. Butuh penanganan medis terlebih dahulu,” ujarnya.

Seorang dokter hewan dari pihak Barumun Nagori,Evi Wulandari menilai hal serupa. Hewan tapir berjenis kelamin jantan dan memiliki berat badan lebih kurang 300 kg mendapat luka di sekujur tubuhnya. “Saat warga melakukan tindakan rescue, menyebabkan beberapa luka di tubuh tapir,” ujarnya.

Untuk menyelamatkan hewan tersebut, pihaknya memberikan sejumlah injeksi antibiotik dan lainnya ke tubuh tapir tersebut. “Selain itu, kita juga menyiramkan beberapa kali sejumlah bahan untuk mengantisipasi infeksi di tubuhnya,” papar Evi.

Pantauan di Puskeswan milik Dinas Peternakan Pemkab Labusel tersebut, tapir yang ditemukan warga ini menjadi perhatian masyarakat. Pihak BBKSDA juga memberikan sejumlah buah-buahan untuk bahan makanan binatang berbelalai pendek tersebut.

Informasi dihimpun, penangkapan tapir ini bermula saat penjaga perkuburan Cina, Frengki Samosir melihat seekor hewan besar hitam mirip seperti babi.Kemudian ketika mendekati hewan tersebut, hewan yang dicurigai lari ke arah tembok Kuburan Cina yang bersebelah dengan pemukiman warga sebelum akhirnya melompati tembok.

Aksi pelarian tapir ini disaksikan sejumlah warga lingkungan Kampung Kristen, yang kemudian melakukan penangkapan. Saat ditangkap warga, kondisi tapir mengalami sejumlah luka di tubuh. Diduga akibat tergores saat melarikan diri. Agar tak melarikan diri, warga mengikat keempat kaki hewan tersebut

Pihak Kepolisian Sektor Kotapinang dan pihak Dinas Peternakan Pemkab Labusel yang mendapat informasioselanjutnya mengevakuasi dan dibawa ke tempat Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Air Merah untuk dilakukan perawatan.(mtd/min)

================