Terkait Pelecehan Seksual, Australia Soroti Aturan Gereja Katolik

0
226
Ilustrasi.(Shutterstock)
Ilustrasi.(Shutterstock)

medanToday.com, CANBERA – Komisi Khusus Australia memperkirakan puluhan ribu anak-anak mengalami pelecehan seksual di sejumlah institusi negara, termasuk Gereja Katolik.

Sebanyak 61,4 persen pelecehan seksual anak di institusi keagamaan Australia, terjadi di organisasi Katolik.

Dilansir dari CNN, Jumat (15/11/2017), investigasi luas terhadap pelecehan anak di seluruh Australia yang terungkap mengejutkan seluruh masyarakat Australia.

Mereka bahkan menyebutnya sebagai tragedi nasional. Seruan perubahan besar terhadap reformasi undang-undang terus mengalir, termasuk mengakhiri kewajiban hidup selibat di Gereja Katolik.

Lembaga itu memberikan 189 rekomendasi baru kepada pemerintah Australia untuk melindungi anak-anak. Sebanyak 20 rekomendasi di antaranya ditujukan kepada Gereja Katolik.

“Kita sekarang tahu banyak anak-anak yang tak terhitung jumlahnya telah mengalami pelecehan seksual di berbagai institusi di Australia,” tulis laporan Komisi Khusus Australia.

Terkait dengan Gereja Katolik, komisi itu merekomendasikan protokol pemeriksaan pastor, wajib melaporkan hasil pengakuan dosa, dan menyarankan penghentian kewajiban hidup selibat bagi para imam gereja.

“Kegagalan untuk memahami bahwa pelecehan seksual anak merupakan aksi kejahatan yang berdampak besar untuk korban, dan bukanlah masalah moral yang bisa diselesaikan dengan penyesalan dan penebusan dosa,” tulis laporan itu.

Sejak 2012, temuan laporan itu telah mengejutkan warga Australia terutama terkait pelecehan seksual di dalam institusi agama dan pemerintah, seperti gereja, komunitas muda, tempat penitipan anak, dan sekolah.

Laman BBC menulis, sebanyak 7 persen imam Katolik di Australia melakukan pelecehan seksual sejak 1950 hingga 2010. Lebih dari 4.440 orang mengklaim telah menjadi korban pelecehan seksual di institusi gereja antara 1980 hingga 2015.

(mtd/min)