medanToday.com,MEDAN – Ada informasi hoaks yang menyebutkan salah satu mahasiswa meninggal dalam insiden kerusuhan saat aksi di Gedung DPRD Sumut. Informasi tersebut dibantah pihak kepolisian. Pihak kepolisian akan menelusuri sumber dan penyebar berita bohong tersebut. Pasalnya informasi itu berdampak negatif untuk kekondusifan kota Medan.
Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan bahwa informasi hoaks tersebut merupakan hasutan agar masyarakat terprovokasi. Dengan tegas Dadang Hartanto mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kerusuhan aksi demo di gedung DPRD Sumut, Selasa (24/9).
Pihak kepolisian mengambil tindakan dan langkah penanganan yang sudah terukur. “Sejak pukul 11 pendemo sudah dilokasi. Sekitar pukul 15:00 wib mereka mulai mendorong dan merusak pagar kawat duri yang kita buat. Selanjutnya lempar – lempar batu. Dan kita juga sudah mulai meredam termasuk mahasiswa yang naik ke pagar,” jelasnya.
Atas tindakan tersebut, pihak kepolisian terpaksa mengambil langkah penindakan. Kepolisian melakukan penembakan air. Kemudian massa terus menyerang dan akhirnya dilakukan tindakan pembubaran dengan gas air mata.
Pukul 18:00 wib pihak kepolisian berhasil membubarkan massa. Serta memastikan tidak ada korban jiwa.
“Perlu saya sampaikan jangan percaya hoaks. Karena tidak ada korban meninggal dunia. Masyarakat harus tetap kondusif,” jelasnya.
Sementara itu usai pertemuan dengan Kapolda Sumut dan pihak TNI di Kantor Kodim 0201, Dadang Hartanto kembali mengatakan bahwa berita tentang adanya korban meninggal adalah berita bohong. Pihaknya akan menelusuri penyebar berita hoaks tersebut dan akan mengambil tindakan.
“Itukan terlau sadis yah, memprovokasi warga dan menyebarkan foto ada mahasiswa yang meninggal. Kita akan telusuri dan akan kita tindak nantinya,” jelasnya.