medanToday.com, MEDAN – Sopir angkutan kota (Angkot) di Medan mengancam akan mogok besar-besaran pada Selasa (17/11). Mereka menuntut pemerintah menghentikan Bus Trans Metro Deli yang baru pekan lalu diresmikan Menteri Perhubungan Budi Karya.
“Besok kami tetap mogok, tapi tidak hanya angkot 103, kami akan konsolidasi dengan beberapa angkutan yang ada di Medan. Aksi ini menyikapi kehadiran Bus Trans Metro Deli yang kabarnya diberlakukan gratis. Ini sungguh mengganggu mata pencaharian kami,” kata Koordinator aksi, Budikarta Bukit saat menggelar mogok massal di sekitaran Fly Over Jamin Ginting Medan atau Simpang Pos, Senin (16/11) malam.
Dia menjelaskan, jika aksi mereka tidak ditanggapi pemerintah, maka para supir angkot akan semakin menggencarkan unjuk rasa dengan massa yang terus berlipat ganda.
“Mulai dari jam 07.00 WIB sampai malam kami tetap di Simpang Pos ini. Kami blokade jalan biar macet, tapi kami tidak akan anarkis,” ucapnya.
Sopir siap berhadapan dengan pemerintah
Budikarta juga menegaskan, jika tuntutan mereka tidak didengarkan dan pemerintah mau melawan rakyat, maka para sopir siap berhadapan. Bahkan para sopir sudah siap mati demi mempertahankan mata pencarian yang selama ini menghidupi keluarga.
“Kami memang rakyat biasa, tapi kalau memang pemerintah mau melawan rakyat, ayo silahkan. Kami sudah siap mati serta anak dan istri kami. Karena kami tidak punya kerja selain membawa angkot,” ucapnya.
Budi menambahkan, sudah cukup pemerintah selalu menyusahkan sopir angkot. Dia menyebut, sebelumnya sopir angkot pernah menggelar unjuk rasa terkait hadirnya transportasi online yang juga memperkecil pendapatan sopir angkot. Namun sampai saat ini tidak ada tanggapan dari pemerintah.
“Kami sudah pernah demonstrasi terkait adanya transportasi online, tapi tidak ditanggapi, karena pada kenyatanya mobil plat hitam tetap bisa mengambil penumpang,” katanya.
“Besok kita akan kembali aksi dengan massa yang lebih besar lagi. Dari jam 07.00 sampai malam kami di Fly Over Jamin Ginting ini,” tutupnya.
Amatan medanToday, puluhan angkot 103 terlihat di bahu jalan Jamin Ginting yang menuju arah Kampus USU dan arah ke Jalan Simalingkar.
Beberapa sopir tampak mencoba menghentikan angkot 103 lain yang melintas untuk diajak aksi bersama mereka. Bahkan sempat terjadi cek-cok dengan sopir yang tidak mau ikut seruan massa aksi.
“Berhenti lah Lae, sama-sama cari makannya kita. Itu bus Deli ancaman bagi pendapatan kita ke depan,” teriak salah satu sopir saat coba menghadang angkot lain.
Pihak kepolisian yang ada di lapangan mencoba mengatur arus lalu lintas yang sempat macet panjang supaya pengguna jalan lain bisa melintas. (mtd/min)