ILUSTRASI. (sumber:internet)

medanToday.com,Batu Bara – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir. Kali ini webinar bertajuk “Menjadi Masyarakat Digital yang Berbudaya Indonesia”.

Pada webinar yang menyasar target segmen mahasiswa dan pelajar, dihadiri oleh sekitar 878 peserta daring.

Hadir sebagai pemateri yaitu Irfan Shopan Himawan, Dosen dan Akademisi; M Adhi Prasnowo, Mendeley Advisor Akademisi. Ada juga Aminuddin, Dosen dan Akademisi di Bidang Sosial dan Politik; dan Yogi Andrian Zunaeidy, Dosen Universitas Pembangunan Panca Budi.

Irfan Shopan Himawan, menyampaikan revolusi industri akan selalu terjadi. Oleh karena itu, kita harus memiliki kemauan yang kuat untuk bertahan dan menyesuaikan dengan perubahan.

Tak dapat dipungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Kecakapan Digital menjadi komponen penting untuk mendukung terjadinya proses transformasi digital. Baik di ranah pemerintahan, kehidupan sehari-hari masyarakat, maupun dalam proses pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

“Tanpa adanya kecakapan digital, proses transformasi digital Indonesia tidak dapat berjalan dengan baik, karena ketiga unsur pilar tersebut akan terpapar dengan berbagai jenis resiko termasuk dari ancaman serangan siber,” ujarnya.

Adhi Prasnowo mengatakan jejak digital kita adalah personal brand digital kita. Jejak digital ini yang membentuk dan mengabadikan gambaran tentang siapa kita di dunia digital, yang bisa jadi lebih detail dari yang kita bayangkan.

“Apapun yang kita lakukan saat melakukan aktivitas daring, penting bagi kita untuk mengetahui jenis jejak yang kita tinggalkan, dan apa efeknya bagi kita di kemudian hari,” jelasnya.

Aminuddin, menjelaskan deteksi dini hoax dengan cek alamat URL, cek situs tersebut, cek dengan media lainnya, gunakan fact-checking, siapa penulis dan narasumbernya, apakah berita tersebut membuat marah? Berita palsu sering menyasar emosi dengan memberikan informasi-informasi aneh. Bagaimana penulisannya? Berita umumnya tidak menggunakan capslock dan tanda seru.

Yogi Andrian Zunaeidy menuturkan tantangan pendidikan di era digital ini, maka guru dan siswa di abad 21 harus mampu berkomunikasi dan beradaptasi mengikuti perkembangan zaman, dalam hal ini adalah perkembangan teknologi, selain itu dengan terus berkembangnya zaman, maka berbanding lurus dengan berkembangnya permasalahan-permasalahan yang membutuhkan penyelesaian dengan pemikiran tingkat tinggi.

“Dapat dikatakan bahwa tantangan pendidikan di era digital menjadi suatu manfaat sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran,” jelasnya.

Rana Rayendra selaku Key Opinion Leader menyampaikan jangan karena tidak terlihat di media sosial kita bisa semena-mana, kita harus smart dan jangan mau ditipu daya oleh teknologi. Upgrade skill kita dengan webinar seperti ini, buatlah generasi yang berkualitas agar Indonesia semakin maju dan semakin cakap digital.(*)