medanToday.com,JAKARTA – Untuk pertama kalinya, upacara Hari Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia di Istana Merdeka dihadiri oleh seluruh mantan presiden dan wakil presiden yang masih hidup.
Pada beberapa kali peringatan, selalu saja ada yang tidak hadir. Namun hari ini, para mantan RI-1 dan RI-2 hadir di Istana Merdeka.
Mereka adalah Presiden ke-3 BJ Habibie, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Try Sutrisno, Wakil Presiden Boediono, Sinta Nuriyah Wahid (istri almarhum Abdurahman Wahid, Presiden ke-4), serta Karlinah Djaja Atmadja (istri almarhum Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah).
Mereka hadir di Istana Merdeka dengan mengenakan baju adat dari sejumlah daerah. Pada saat upacara, mereka duduk berderet di belakang kursi Jokowi sebagai Inspektur Upacara.
Usai upacara, mereka menyempatkan melakukan sesi foto bersama. Mereka mengapit Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Megawati yang berada di tengah-tengah, di antara Jokowi dan Jusuf Kalla.
Kegiatan di dalam Istana Merdeka ini bisa disaksikan dari layar besar yang terpasang di kursi tamu undangan dan tidak disiarkan langsung oleh televisi sebagaimana kegiatan upacara bendera.
PRESIDEN JOKOWI PERTEMUKAN SBY & MEGAWATI
Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri untuk pertama kalinya bertemu di upacara hari kemerdekaan di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (17/8).
SBY terlihat berjalan bersama istri, Ani Yudhoyono, sekitar pukul 09.00 WIB ke Istana Merdeka. Keduanya kompak mengenakan pakaian adat Sumatera Selatan, yakni songket khas Palembang berwarna merah. Ikut juga putra SBY, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan sang istri, Annisa Pohan.
Tidak berselang lama, muncul Megawati yang ditemani putrinya Puan Maharani. Keduanya lantas duduk di bagian khusus mantan presiden. Puan duduk di antara Megawati dan SBY.
Pertemuan Megawati dan SBY ini adalah sebuah kejutan tersendiri. Pasalnya, ini adalah kali pertama kedua mantan presiden itu bertemu di upacara kemerdekaan di Istana dalam 12 tahun terakhir.
Selama 10 tahun sejak SBY memimpin Indonesia pada 2004, Megawati selalu absen memenuhi undangan upacara hari kemerdekaan di Istana Merdeka. Dalam pemilu tahun 2004, SBY mengalahkan Megawati dengan perolehan suara yang tajam.
Setiap tahunnya, undangan upacara kemerdekaan di istana untuk mantan presiden selalu dilayangkan. Namun Megawati tak datang, biasanya diwakili oleh putrinya Puan Maharani, yang ditemani oleh ayahnya saat masih hidup, Taufiq Kiemas.
Putri Bapak Proklamator Indonesia, Sukarno, ini biasanya menghadiri upacara bendera setiap 17-an di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Barulah pada 2015, ketika Joko Widodo terpilih sebagai Presiden RI, Megawati menghadiri upacara bendera di Istana. Tahun berikutnya, 2016, Megawati dan putrinya, Puan, juga menghadiri acara yang sama. Dalam dua tahun itu, giliran SBY yang tidak menghadiri upacara di Istana.
Pihak SBY mengatakan ketidakhadirannya pada upacara bendera di Istana bukan lantaran ada masalah dengan Megawati atau Jokowi, tapi karena kesibukan setiap 17 Agustus di tahun 2015 dan 2016. Pada 2015, SBY tengah memenuhi undangan ke Korea Selatan, sedangkan pada 2016 sedang menjadi pembicara di Solo.
Kini keduanya duduk sederet di kursi kehormatan mantan presiden, hanya dipisahkan oleh Puan. Presiden Indonesia ketiga BJ Habibie kemudian datang. Puan menyingkir untuk memberikan tempat duduk kepada Habibie.
Tahun ini untuk pertama kalinya juga setelah sekian lama semua mantan presiden yang masih hidup menghadiri upacara bendera di Istana Merdeka. (mtd/min/kumparan)