medanToday.com, JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mempertimbangkan opsi mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat di Pilkada 2018.
Ridwan Kamil jadi salah satu opsi yang digodok setelah wacana duet Golkar-Demokrat mengemuka untuk mengusung pasangan Dedi Mulyadi-Deddy Mizwar.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sutarduga mengatakan, Ridwan Kamil bukan tidak mungkin diberi peluang untuk diusung. Namun syaratnya, Wali Kota Bandung itu harus membuka komunikasi dengan partai berlambang banteng itu.
“Opsi ketiga kalau ada komunikasi dengan pihak RK (Ridwan Kamil),”ujarnya.
Ridwan sebelumnya dikenal dekat dengan PDIP. Ia pernah diundang menjadi pembicara dalam pembukaan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan. Namun ia lebih dulu dideklarasikan oleh Partai NasDem.
Dua partai lain menyusul menyatakan dukungannya: Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan.
PKB dan PPP belakangan menyatakan mempermasalahkan Ridwan Kamil yang tak kunjung memastikan calon pendampingnya meski telah ditawarkan nama.
Dua opsi lain yang sedang dikaji PDIP adalah mengusung pasangan calon sendiri. Hal ini memungkinkan karena 20 kursi yang dimiliki di DPRD memungkinkan mereka mengusung calonnya sendiri.
Beberapa nama dari internal kader muncul. Dari mulai Puti Guntur, Bupati Majalengka Sutrisno, Tubagus Hasanuddin, hingga Rieke Dyah Pitaloka.
Kader dari luar partai juga jadi bahan pembahasan. Ada nama mantan Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Anton Charliyan dan Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa.
Sementara opsi lain adalah mengajak kerja sama partai-partai lain yang belum final mengusung jagoannya. Eriko menyebut, partai seperti PPP, PKB, dan Hanura bisa diajak berkoalisi.
Eriko menegaskan, PDIP tak akan bergabung dengan Golkar dan Demokrat jika akan mengusung duet Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar. Ia mengaku belum ada komunikasi lagi dengan Golkar soal duet ini meski sebelumnya sudah intensif terutama di tingkat pengurus daerah.
“Kami menunggu. Ini belum ada kepastian baru lisan (mengusung Dedi-Deddy). Tapi kami tidak dengan Golkar dan Demokrat (jika Dedi-Deddy),” katanya.
Eriko menambahkan, PDIP bakal melakukan evaluasi akhir pada pekan depan mendekati masa pendaftaran sebelum pada akhirnya menentukan calon yang akan diusung.
(mtd/min)