Harimau Sumatera. (dok : Greenpeace)

medanToday.com,KARO – Seekor Harimau Sumatera dikabarkan muncul di kawasan pendakian Gunung Sibayak, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo. Rabu (14/10/2020)

Kabar kemunculan hewan dengan nama latin panthera tigris sumatrae ini, sudah tersebar di beberapa media sosial sejak kemarin.

Di beberapa media sosial tersebut, terlihat kabar ini dilaporkan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, melalui Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan.

Di dalam surat tersebut, tertulis ditujukan kepada Balai Besar Kelestarian Sumber Daya Alam (BBKSDA) wilayah I Sumatera Utara.

Saat dikonfirmasi tribunmedan dan tribunmedan perihal kabar ini, Kepala UPT Pengelolaan Tahura Bukit Barisan Ir Ramlan Barus, membenarkan hal tersebut.

Kepala UPT Pengelolaan Tahura Bukit Barisan Ir Ramlan Barus, menunjukkan hasil foto yang diduga jejak harimau di jalur pendakian Gunung Sibayak.

Dirinya mengatakan, untuk titik lokasi penampakan hewan yang masuk dalam kategori dilindungi ini berada di antara jalur dari Desa Jaranguda hingga ke kawasan jalur ke Desa Semangat Gunung.

“Benar kemarin ada laporan masuk ke kita beberapa kali terlihat kemunculan harimau Sumatera di wilayah Tahura.

Untuk lokasi penampakan harimau ini, berada di dalam Tahura, pas jalan lintas dari Desa jaranguda ke Desa Semangat Gunung atau biasa disebut Sibayak dua,” ujar Ramlan, saat ditemui di UPT Pengelolaan Tahura Bukit Barisan, Jalan Jamin Ginting, Berastagi, Rabu (14/10/2020).

Ramlan menjelaskan, untuk penampakan harimau Sumatera ini pihaknya sudah mendapat laporan sebanyak tiga kali.

Dirinya mengatakan, untuk pertama kali penampakan kemunculan harimau ini diliat oleh seorang petugasnya yang sedang berada di kawasan pos masuk pendakian pada tanggal 29 Agustus lalu.

“Informasi awal itu, pertama kali yang melihat keberadaan harimau itu petugas kita yang ada di sekitar jalur pendakian pada tanggal 29 Agustus lalu, sekira pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB,” katanya.

Kemudian, berselang satu hari selanjutnya pada tanggal 30 Agustus seorang warga Desa Gongsol kembali melihat keberadaan harimau tersebut.

Dirinya menyebutkan, berdasarkan pengakuan warga bermarga Sembiring itu ia melihat harimau berada di jarang 25 hingga 30 meter tempatnya berada di seberang aliran sungai.

“Kemudaian penampakan kedua terlihat oleh masyarakat yang sering masuk ke hutan untuk mencari tanaman obat, ketemu langsung di seberang sungai sekitar jarang 25 hingga 30 meter,” ucapnya.

Kemudian, berselang satu bulan tepatnya pada tanggal 30 September kemarin pihaknya juga mendapatkan laporan penampakan harimau di kawasan Tahura dari pengunjung yang kebetulan melintas di kawasan tersebut.

Dirinya menyebutkan, saat itu pengunjung yang melaporkan hal tersebut berniat untuk menuju ke lokasi pemandian air panas yang berada di Desa Semangat Gunung.

Dengan adanya laporan penampakan harimau sebanyak tiga kali ini, pihaknya langsung mengambil langkah untuk melaporkan hal ini ke BBKSDA Wilayah I Sumatera Utara.

Laporan ini, ditujukan untuk memastikan keberadaan harimau Sumatera yang diduga masih berkeliaran di wilayah Tahura.

Selain itu, pelaporan ini untuk menghindari adanya konflik antara masyarakat dengan hewan dilindungi ini di kawasan hutan.

Lebih lanjut, Ramlan mengimbau kepada masyarakat maupun wisatawan yang datang ke kawasan Tahura terutama ke pendakian Gunung Sibayak agar lebih berhati-hati.

Dilansir tribun dirinya juga meminta agar tidak datang ke kawasan hutan sendirian, dan lebih dianjurkan untuk berkelompok untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

==============