Zaman Now, Data Jadi Basis Pengambilan Keputusan

0
150
ILUSTRASI. (sumber:internet)

medanToday.com,BATUBARA – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Hidup Produktif di Era Digital”.

Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Dian Natale, Strategic Brand Identity, Founder TokozioDesign.com; Anwar Sadat, Praktisi dan Akademisi TIK; Asyari Hasan, M.A, Dosen Lektor Kepala UIN Syarif Hidayatullah/Anggota MUI Pusat; dan M. Raja Perkasa Alam Harahap, Auditor Pertama Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI.

Dian Natale menyampaikan selama ini kita sering mendengarkan konten, tetapi banyak yang kurang tahu bahwa konten itu adalah pesan atau informasi yang disajikan melalui media. Lewat apa? Bisa offline dan online tetapi dengan kondisi ini mau tidak mau online.

“Mem-posting video, foto, itu juga bisa dinamakan konten. Jenis konten yaitu foto, video, text. Konten yang banyak diminati adalah konten video seperti TikTok atau yang sedang baru yaitu Reels,” katanya.

Anwar Sadat mengatakan kalau kita mau menggunakan sosial media kita perlu memperhatikan keamanan dengan strong password, buat password yang tidak banyak digunakan dan apakah akun kita aman terhadap pihak ketiga dan update perangkat lunak.

Asyari Hasan, M.A menjelaskan era digital ini disebut size data yaitu suatu ilmu yang bagaimana data itu disusun sedemikian rupa dengan bantuan artificial intelligence apa saja yang kita tanyakan bisa dijawab seperti Google, apa saja yang dicari itu bisa dijawab, inilah yang disebut data. Oleh karena itu kita kuasai data.

“Zaman dahulu data hanya lampiran laporan, hari ini adalah basis pengambilan keputusan. Kalau Indonesia ingin maju kita perlu melek data,” jelasnya.

Raja Perkasa Alam Harahap menuturkan tidak semua yang kita lihat boleh kamu percaya dan tidak semua yang kamu percaya boleh kamu sebarkan. Dalam perkembangan teknologi di Indonesia ada banyak sekali informasi tetapi kita perlu terapkan ilmu yaqin.

Kita harus tahu dimana informasi itu, kapan informasi itu, siapa yang membuat informasi itu, dan apakah informasi itu perlu disebar. Maka dengan itu kita perlu digitalisasi. Internet dapat diakses kapan saja, mudah dan murah, tanpa pengawasan, dan lengkap dan global.

Menurutnya tidak ada gunanya mengejar negara yang maju, manfaat yang lebih penting kita bisa mengakses internet. Setiap pengguna Indonesia yang aktif internet yaitu 3 setengah jam kurang sekali mereka yang memanfaatkan internet. Di Jepang untuk era 5.0 untuk menggunakan internet yang bermanfaat.

“Sedikit sekali Indonesia yang melek digital. Contoh Kominfo sudah memblokir aplikasi negatif, tetapi ada aplikasi untuk membuka blokir tersebut,” jelasnya.(*)

========================