Siswi Sekolah Mengah Atas (SMA) Teladan Kota Pematangsiantar bernama Nadya yang dianiaya, diduga pria berbaju hitam merupakan pelakunya. (facebook)

medanToday.com, SIANTAR – Lima hari berlalu sejak peristiwa pembantaian Nadya Nabila, siswi SMA Swasta Teladan Pematangsiantar hingga nyaris tewas. Tapi Kepolisian Resort Pematangsiantar belum berhasil menangkap pelakunya yang diduga berinisial DS.

Hingga kini polisi masih terus memburu pelaku penculikan, penganiayaan berat, serta percobaan pembunuhan terhadap Nadya itu.

Kasat Reskrim Polres Pematangiantar, AKP Restuadi mengklaim bahwa pihaknya sudah menetapkan status DPO terhadap terduga pelaku, Dede Saputra alias Dirli (DS).

Ia juga telah menyebar info DPO ke polsek-polsek jajaran melalui aplikasi Whatsapp.

“Sudah DPO, kita WhatsApp ke semua polsek-polsek jajaran,” kata Reatuadi, Senin (23/10/207).

Diduga pelaku penganiaya Nadya (facebook)

Unit Reskrim Kepolisian Resort Siantar juga mengaku kesulitan mengejar dan menangkap pelaku.

AKP Restuadi mengatakan bahwa terduga pelaku cukup pintar mengaburkan keberadaan saat dilacak lewat nomor ponselnya.

Selain itu, terduga pelaku acap berpindah lokasi. Pihak polisi terpaksa mencari akses DS dengan cara manual.

Pelaku berpindah-pindah dan dicari ke Batubara, Bosar Maligas, Batubara, Asahan, Rantauprapat hingga daerah Merbau.

“Kita terpaksa pakai manual, pelaku sudah kita kejar sampai Rantauprapat. Dia kayaknya mengerti, handphonenya sebentar dimatikan, sebentar dihidupkan. Tidak menutup kemungkinan masih di Sumut dan tidak menutup kemungkinan juga ke luar Sumut,” katanya.

“Saat ini belum ada pelaku lain, hingga saat ini dia (DS) masih pelaku tunggal dalam kasus ini” imbuhnya.

Lanjut Restuadi, sejumlah barang bukti saat ini berupa plat sepeda motor Vario milik korban, tas sekolah, buku dan kertas alat sekolah, seragam sekolah.

Selain itu juga ditemukan dua batang kayu yang ada bekas bercak darah.

“Keterangan korban dipukuli secara brutal, diseret-seret dan dipijak-pijak di dalam rumah. Korban tidak tahu apa motif memukul. Tiba-tiba dipukul. Kalau dari niat tindakan (pembunuhan) ada ya iya, karena korban ditinggalkan begitu saja dalam kondisi pingsan,” ujarnya.

Terkait unsur kekerasan seksual percobaan rudapaksa, hasil pengakuan korban langsung yang diterima kepolisian bahwa tidak ada terjadi.

“Kita sudah turunkan unit PPA dari Polwan cari dan menanyai korban, dan korban bilang dia tidak ada diapa-apain soal masalah seksual,” pungkasnya.

Sebelumnya, Nadya Nabila, Siswi SMA Teladan Pematangsiantar ini ditemukan dengan sekujur tubuh luka-luka, Kamis (19/10/2017). Nadya dibuang DS ke kebun jeruk, lorong 20, Tanjungpinggir, Kecamatan Siantar Martoba. (mtd/min)

========================================================