Amdes Edisahputra Tarigan korban penganiayaan di Desa Martelu dengan kondisi wajah lebam saat melaporkan ke Polsek Pancur Batu, Deliserdang. Ist

medanToday.com, DELISERDANG – Amdes Edisahputra Tarigan (42) mendatangi Polsek Pancurbatu, Minggu (17/1) sekitar pukul 21.10 WIB. Kehadiarannya guna melaporkan kasus pengeroyokan terhadap dirinya yang diduga dilakukan Kardi Ginting Cs.

Kepada wartawan, Amdes menceritakan, kejadian pemukulan yang dilakukan Kardi Cs kepada dirinya terjadi di lahan Shipon, Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang pada Minggu sekitar pukul 17.30 WIB. Awalnya, ia bersama abang dan keponakannya datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk bebincang-bincang. Saat yang lain sedang asyik ngobrol, Amdes menyempatkan diri mengumpulkan rumput untuk makanan ternaknya tak jauh dari lokasi.

Namun, pada saat hendak memindahkan rumput ke becak yang dikendarainya, Amdes melihat dan mendengar ada ribut-ribut antara keluarganya dengan kelompok Kardi Cs. Naasnya, begitu Amdes mencoba mencari tahu apa yang terjadi, ia malah dihujani pukulan serta tendangan di sekujur tubuhnya.

“Begitu sampai di becak, tiba-tiba aku ditarik si Dison menuju ke kerumunan mereka. Saat itu Kardi Ginting mengambil batu dan hendak memukulkan ke arahku, aku spontan mengelak, kalau gak hancur kepalaku,” ujar Amdes, Senin (18/1) petang.

Amdes Edisahputra Tarigan korban penganiayaan di Desa Martelu saat melakukan visum di Rumah Sakit Umum Pancur Batu,Deliserdang, Minggu (17/1). Ist

Karena tidak kena, lanjut Amdes, Kardi Cs semakin emosi dan langsung menghajar dirinya hingga terjatuh ke tanah. Masih tak puas, mereka menginjak-injak tubuhnya sampai tak berdaya. Nyawa Amdes terselamatkan lantaran keponakan perempuannya yang bertepatan di lokasi berhasil melerainya dari aksi brutal Kardi Cs.

“Pada waktu aku dipukuli, Kepala Desa Sukamaju Gover Helhose dan Kepala Desa Martelu Ernalem Tarigan serta Sekdes Martelu Jun Roy Tarigan juga ada di TKP. Namun yang sangat disayangkan mereka bukannya memisah tapi malah mendukung aksi brutal Kardi Cs. Bahkan, pejabat desa itu mengancam akan terjadi pertumpahan darah,” ucap Amdes.

Setelah terpisah dari kelompok Kardi Cs, sambung Amdes, ia dilarikan keluarga ke rumahnya. Pada saat di depan rumah, Kepala Desa Martelu Ernalem Tarigan yang membuntuti mereka dari lokasi kejadian ikut berhenti dan mengatakan “jangan kalian buat laporan, kalau tidak terjadi nanti pertumpahan darah”.

“Akibat pengroyokan itu, bagian bawah mata kananku lebam, kepala pusing, dada sesak dan kaki kanan tergores. Aku sudah membuat laporan pengaduan ke Polsek Pancurbatu, dan telah diterima dengan Laporan Polisi Nomor: LP/20/I/2021/Restabes Medan/SEKPC. Batu Tanggal 17 Januari 2021,” jelas Amdes.

“Aku sangat berharap pihak Polsek Pancurbatu segera menindaklanjuti laporanku dan menangkap Kardi Cs. Karena kesalamatanku dan keluarga sudah terancam di kampung itu,” harapnya.

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Pancurbatu AKP Syahril Siregar membenarkan bahwa Amdes Edisahputra Tarigan telah membuat laporan pengaduan terkait kasus penganiayaan yang dialaminya ke Polsek Pancurbatu.

“Benar, korban membuat laporan dan sudah kita ambil keterangannya. Selanjutnya akan segera kita tindaklanjuti,” jelas Syahril. (mtd/min)

=====================