Di Kementrian PU Realisasi Lelang Dini Mengendur

0
246
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kanan), Menteri PU-PERA Basuki Hadimuljono (kanan), Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi (kedua kiri) dan Wali kota Medan Dzulmi Eldin (kiri) meninjau pembangunan jalur ganda rel layang kereta api di Medan, Sumatera Utara, Rabu (17/1). ANTARA FOTO/Septianda Perdana

medanToday.com, JAKARTA – Kinerja lelang dini di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) mengendur. Merujuk data Kementerian PU-Pera, per awal Januari 2018, kementerian ini baru berhasil melelang 2.233 paket proyek senilai Rp 13,73 triliun.

Padahal, Kementerian PU-Pera sedianya akan melelang dini 5.516 paket senilai Rp 33,99 triliun hingga akhir Desember 2017.Menilik tahun sebelumnya, per 6 Desember 2016, Kementerian PU-Pera berhasil melelang 3.262 paket pekerjaan di tahun anggaran 2017 senilai Rp 20,9 triliun.

Dari jumlah realisasi lelang dini ini, “Targetnya sekitar 50%-60% sudah bisa dilakukan penandatanganan kontrak pada Januari 2018,” ujar Syarif Burhanuddin, Direktur Jenderal Bina Konstruksi baru-baru ini.

Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono mengungkapkan, ada dua penyebab utama yang membuat performa lelang dini tahun anggaran 2018 tak sebaik tahun-tahun sebelumnya. Pertama, lantaran alotnya pengesahan anggaran Kementerian PU-Pera 2018 di DPR. “Pengesahan anggaran di DPR baru diketok Oktober 2017,” jelasnya.

Catatan saja, DPR baru mengesahkan RAPBN Kementerian PU-Pera pada 19 Oktober 2017. Total alokasi anggaran yang disetujui bagi Kementerian PU-Pera untuk tahun 2018 Rp 107,3 triliun.

Kedua, berubahnya kepanitiaan lelang di kementerian akibat penerbitan Kepmen PUPR No. 1011/KPTS/M/2017. Alhasil, ada perubahan unit layanan pengadaan (ULP) dan mekanisme usulan penetapan Pokja (Kelompok Kerja) ULP yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi proses pengadaan.

Selain itu, kendala pelaksanaan lelang dini khususnya di Ditjen Bina Marga terjadi akibat perubahan pemaketan dari semula single year contract menjadi multi years contract untuk paket pekerjaan jalan yang menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan adanya pergeseran pagu anggaran yang memerlukan perbaikan dokumen.

Tapi, Ditjen Bina Marga sebenarnya menjadi salah satu unit eselon 1 yang paling banyak melelang dini tahun anggaran 2018. Hingga 3 Januari, Ditjen Bina Marga melelang 932 paket pekerjaan senilai Rp 9,04 triliun. Sementara Ditjen Sumber Daya Air (SDA) sebanyak 1.014 paket senilai Rp 3,56 triliun.

Kemudian Ditjen Cipta Karya melelang 279 paket pekerjaan senilai Rp 1,14 triliun dan Ditjen Pembiayaan Perumahan sembilan paket pekerjaan senilai Rp 26 miliar. Dengan capaian lelang dini yang belum baik ini, tahun ini Kementerian PU-Pera punya tantangan besar untuk merealisasikan anggaran 2018 senilai Rp 107,386 triliun.

Apalagi, 78% dari total anggaran itu (Rp 83 triliun) merupakan anggaran kontraktual. Dimana 11.336 paket senilai Rp 50 triliun merupakan kontrak tahunan dan tahun jamak (multiyears) baru dan 639 paket senilai Rp 33 triliun kontrak tahun jamak lanjutan. nKementerian PU kembali melelang lebih awal (lelang dini) paket pekerjaan yang akan digarap tahun ini. Tapi,realisasinya masih lebih rendah ketimbang 2017.

(Mtd / min)