Ketua umum Partai NasDem, Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Garda Pemuda NasDem, Defri Noval Pasaribu (kanan). Ist

medanToday.com,JAKARTA – Pengamat Politik dan Akademisi Rocky Gerung menyoroti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan pemanggilan terhadap Surya Paloh untuk datang ke Istana pada Kamis (26/1/23).

Menurut Rocky pemanggilan yang Jokowi lakukan ke Surya Paloh tak akan jauh-jauh terkait Anies Baswedan. Jokowi menurut Rocky melakukan upaya agar Surya Paloh menarik dukungan dari Anies. Meski demikian, Rocky menilai Surya Paloh tidak akan mudah dirayu dan sudah memperhitungkan segala gangguan yang akan diterima imbas memilih seorang Anies.

“Saya kira orang semacam Surya Paloh sudah keburu basah yaudah lanjutin saja, dan Surya Paloh orang yang punya prinsip sebetulnya. Mungkin dia berhitung bisnisnya akan diganggu segala macam, ya tidak peduli lagi karena ada watak orang yang tak bisa diubah, Surya Paloh punya watak yang kuat,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikutip Minggu (29/1/23).

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh saat tiba di Bandara Kualanamu,Medan.Rabu (2/3). Foto: Dedi Sinuhaji for medanToday.com

Bos Metro TV itu dinilai punya watak yang kuat untuk seorang politisi terkait menjaga komitmen terhadap sebuah pilihan.

Pilihan itu lanjut Rocky, diikuti segenap kader Partai NasDem yang mana terus tancap gas membersamai Anies di berbagai kunjungan ke daerah.

“Surya Paloh punya watak yang kuat yang menganggap keinginan dia itu pasti akan diikuti oleh kehendak partainya dan kehendak partainya itu terlihat aktif. Jadi kalau kita lihat NasDem itu terlihat aktif mengusung Anies ke mana-mana,” jelasnya.

Di sisi lain, putar arah dan balik ke pangkuan Jokowi soal Capres bukanlah pilihan tepat bagi NasDem.

Hal ini karena menurut Rocky para pemilih yang orientasinya oposisi di mana menjadikan Anies sebagai pilihan tidak akan memilih Surya Paloh Cs jika tak jadi mencapreskan Anies alias balik mengikuti keinginan istana. Sedangkan imbas pilihan awal memilih Anies disebut sudah menghilangkan basis pemilih pro Jokowi.

“Pada saat itu NasDem langsung jadi nol, jadi partai itu bubar pada akhirnya. Kan hukuman rakyat keras sekali karena dianggap kenapa ragu-ragu. Jadi NasDem mending berpikir dia terdepak dari kabinet atau partainya bubar karena tarik balik dukungan ke Anies,” terangnya.

Dengan situasi yang demikian, Rocky menilai Jokowi mulai sadar bahwa dukungan dan pencapresan seorang Anies Baswedan akan sulit untuk dihentikan.

“Kelihatannya Pak Jokowi harus terima fakta bahwa Anies itu unstoppable,” tegasnya.

===================