Empat Skill Wajib Dimiliki Mahasiswa di Era Digital

0
129
ILUSTRASI. (sumber:internet)

medanToday.com,MEDAN – Finance dan Accounting Manager, Arief Wicaksono membeberkan ada empat skill yang wajib dimiliki mahasiswa di era digital, adalah kemampuan berpikir adaptif. Kemudian, kemampuan komunikasi, kemampuan bermedia sosial juga menjadi nilai tambah.

“Lalu, kemampuan kolaborasi dan selain itu, mahasiswa juga perlu kreatif dan inovatif, yang berhubungan dengan mengajukan pertanyaan dan memecahkan permasalahan, merancang dan berpikir out of the box,” ujarnya saat menjadi pembicara pada Webinar Literasi Digital di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan tajuk ‘Bijak Bermedsos di Era Digital’.

Senior Manager Social Media CNN Indonesia TV, Jangkung Trisanto mengatakan yang paling penting adalah kewaspadaan, karena di media sosial sangat rentan terbongkar keamanan dari data kita. Memastikan untuk memahami seluruh keamanan privasi dan keamanan platform tersebut. Lalu, dengan tidak menggunakan sandi yang sama terhadap akun yang saling terhubung.

“Kita juga perlu melindungi identitas digital milik orang lain baik keluarga, atau teman maupun orang lain dengan cara menghargai privasi mereka,” jelasnya.

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Univa Medan, Hablil Ikhwana menjelaskan masyarakat Indonesia saat ini sudah banyak yang menjadi digitalpreneur dengan memanfaatkan interaksi media sosial. Untuk orang-orang atau remaja yang menggeluti dunia digital menjadi content creator, dapat menambah pundi-pundi keuangan. Bisnis-bisnis di media sosial atau digital bisnis bisa membuka toko online, afiliasi, youtuber, dropship, blogger, instagram influencer, mengajar online dan lainnya.

Kepala Divisi Humas YP. Jabal Rahmah, Muhammad Muslim menuturkan untuk memberikan solusi terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya dunia digital ini adalah dengan diperlukannya edukasi atau akhlak dan aqidah, peran orang tua menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya, lalu meningkatkan interaksi sosial dan campaign kebaikan misalnya dakwah atau tausiyah, serta campaign stop ujaran kebencian.

“Pastikan kesantunan, karakter yang baik dan kelembutan,” katanya.

Ia menjelaskan ada tipikal orang yang mengapresiasikan dalam bentuk status di Facebook, IG itu bisa kelegaan dalam mencurahkan isi hatinya. Kita bisa menasehatinya, dengan melakukan tindakan-tindakan tidak terpancing dan bagaimana menyaring media tersebut dan tidak ikut terpancing. Etika digital tadi bagaimana kita bisa menasehatinya dengan bahasa bijak kemudian tidak terpancing.

Andromeda Mercury selaku Key Opinion Leader menyampaikan di tengah covid-19 ini juga harus bergotong royong juga dengan memanfaatkan skill atau kemampuan kita untuk bermanfaat bagi orang lain.

Untuk pekerja media, informasi yang didapat sangat dinamis, pergeseran dunia digital sungguh luar biasa. Rasa penasaran dari millennial ini juga harus diasah, harus bersikap kritis terhadap berita-berita yang beredar.

=========================