medanToday.com,MEDAN – Generasi muda Indonesia saat ini telah banyak kehilangan jati dirinya, terutama dalam hal wawasan kebangsaan dan patriotisme cinta tanah air Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Rektor Panca Budi, Muhammad Isa Indrawan saat menjadi pembicara dalam rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara bertajuk “Keterampilan Digital yang Wajib Dikuasai” beberapa hari lalu.
Menurutnya generasi muda merupakan aset bangsa yang sangat mahal dan tidak ternilai harganya, kemajuan atau kehancuran bangsa dan negara banyak tergantung pada kaum mudanya sebagai agent of change atau agen perubahan.
Ketua Program Studi Teknologi Informasi Universitas Pembangunan Panca Budi, Zulham Sitorus menuturkan strategi generasi milenial menjadi pemimpin di era digital yaitu dengan usaha dan doa, jangan hanya menjadi penikmat tetapi jadilah pelaku digital, konsisten dan biasakan untuk untuk mudah beradaptasi.
Sedangkan Dosen Program Ilmu Magister Hukum Bambang Sadano berpendapat tantangan kepemimpinan era digital, yaitu memahami sejarah perjuangan bangsa, memahami visi dan misi negara, memahami tantangan masa depan, dan menjawab tantangan masa depan untuk mencapai visi negara.
Resista Vikaliana, selaku Penulis Buku dan Penggiat Taman Bacaan KBM, menyampaikan digital leadership merupakan kecakapan utama untuk memangun inovasi sekaligus mengeksekusi kebijakan-kebijakan strategis dalam perkembangan teknologi digital saat ini.
“Kunci kepemimpinan digital yaitu mengoptimalkan potensi, kepekaan mengasah keahlian dan tidak lupa mengelola emosi,” ungkapnya.
Tony Ristanto selaku Key Opinion Leader menyampaikan belajarlah hal-hal baik dari era digital ini, janganlah jadi penikmat saja melainkan jadi pelaku digital dan beretikalah dalam menggunakan internet. Jadilah generasi milenial yang kreatif agar dapat memanfaatkan media sosial dengan sebaik-baiknya.
================