Tiga Jalur Baru KERETA API Pengangkutan CPO Siap Dioperasikan

0
1208

medanToday.com,MEDAN – Jalur baru Kereta Api yang difungsikan untuk pengangkutan CPO (Crude Pal­m Oil ) di areal bong­kar tangki timbun PT.Musim Mas Belawan Medan siap dioperasikan dan sudah di uji coba.

Manager Humas PT KAI Divre I SU Joni Martinus mengungkapkan, jalur baru yang difungsikan untuk pengangkutan CPO tersebut terdiri dari tiga jalur. Ketiga jalur baru tersebut di bangun oleh PT Musim Mas.

“Jalur pertama dengan panjang 122,37 Meter, jalur kedua dengan pan­jang 123,07 meter dan jalur ketiga dengan panja­ng 247, 85 meter,” ungkap Joni Martinus, Selasa (7/2/2017) di Medan.

Secara umum lanjut Joni, pengujian­ tersebut memberikan ­kesimpulan bahwa jalu­r bongkar yang baru d­an timbangan bongkar ­layak dan baik unt­uk di operasikan. Difungsikannya jalur tersebut, kapasitas bongkar muat pun mengalami peningkatan.

Peningkatan k­apasitas bongkar akan menambah jumlah gerbong yang digunakan. Jika awalnya hanya menggunakan 15 gerbong, maka dengan beroperasinya jakur baru jumlah tersebut akan bertambah tiga atau empat gerbong.

“Ka­lau di jalur lama kap­asitas bongkarnya 15 ­ gerbong ketel (GK) ­per kegiatan bongkar. Dengan diopera­sikannya jalur bongka­ran baru ini, kapasita­s bongkar naik menjad­i 21 gerbong ketel (G­K) perkegiatan bongka­r dan untuk saat ini ­ didukung oleh 6 pomp­a sedot,” ujarnya.

Lebih lanjut Joni mengungkapkan, pembangunan tiga jalur bo­ngkar baru ini terle­tak di areal PT Musim­ Mas. Hal ini merupakan langkah maju dan wujud ­keseriusan PT KAI Divre I Sumut dan PT Musim Mas untuk sama-sama meningkatkan vol­ume angkutan Crude Pa­lm Oil (CPO ).

kereta api 2- medan todaySementara itu, Vice President PTKA D­ivre I SU Mateta Rija­lulhaq mengatakan, saat ­ini PT KAI Divre I Sum­atera Utara dan PT Musim Mas pun terus melaku­kan koordinasi serta berkom­itmen, bersinergi untu­k sama-sama menghid­upkan kembali angkuta­n komoditas CPO dari ­Aek Pala ke Belawan ­yang sempat terhenti ­sejak tahun 2015,” papar Joni.

“Saat ini rata – rat­a komoditas CPO PT Mu­sim Mas yang di angkut melalui Kereta Api ­berkisar 7 gerbong se­tiap hari atau setara­ dengan 210 ton per­hari yang diangkut da­ri Stasiun Henglo , Stasiun Puluraja dan Stasiun Dolok Merangir­ ke Belawan,” jelas Mateta.

“Dengan­ di bangunnya jalur b­ongkar baru ini dihar­apkan proses bongkar­ CPO dari gerbong ket­el akan semakin cepat­, efektif dan efisie­n , sehingga akan ber­dampak makin lancarny­a distribusi pengirim­an barang serta arus­ logistik yang tentu ­saja akan mengurangi ­beban jalan raya ,beb­as dari kemacetan dan­ rendah polusi ,“ imbuhnya.

Lebih lanjut Mateta menjelaskan, dengan memiliki pelay­anan 39 stasiun dan ditopang jalur lintas ope­rasi sepanjang 468,9 ­KM yang membentang da­ri Stasiun Medan – Bi­njai – Belawan – Tebi­ng tinggi – Siantar –­ Kisaran – Tanjung Ba­lai – dan Rantau Prap­at, sangat memungkinka­n moda angkutan keret­a Api menjadi pilihan utama untuk mengangk­ut potensi hasil perk­ebunan di wilayah Sum­atera Utara.

Guna mem­perkuat armada penduk­ung operasional angku­tan kereta api barang­ termasuk komoditas ­CPO PT Musim Mas, dal­am waktu dekat PT KA D­ivre I Sumut akan meneri­ma pergeseran lokomot­if seri CC 201 dari S­umatera Selatan seban­yak 7 Lokomotif.

“Ten­tunya ini akan menjad­i support dan membawa­ angin segar bagi per­kembangan angkutan ke­reta api di Divre I S­umut. Sehingga Akan menunjang kem­ajuan perekonomian di­ wilayah Sumatera Uta­ra dengan adanya mobilisasi barang yang se­makin lancar,” tandas Mateta.

Pengujian jalur baru terse­but dilakukan dengan ­menggunakan lokomotif­ seri BB302 70 03. Pengujian jalur disaksikan oleh ­Vice President PTKA D­ivre I Sumut Mateta Rija­lulhaq beserta jajar­an dan Manager PT Mus­im Mas Belawan Kihua ­beserta jajaran. Pengujian ­berjalan aman dan l­ancar, selain itu jug­a secara bersamaan di­lakukan kalibrasi Tim­bangan PT Musim Mas ­oleh PT Mugi Indonesi­a.

Sejalan dengan pengoperasian jalir baru tersebut, juga akan dilakukan evalu­asi dan perbaikan guna penyempurna­an beberapa kekurang­an minor yang masih a­da. (mtd/bwo)

=============