medanToday.com, JAKARTA – Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menyampaikan, tren peningkatan keterisian kapasitas tempat tidur di beberapa rumah sakit daerah perlu diwaspadai. Hal ini menandakan penularan Covid-19 masih terjadi di masyarakat.
“Tren kenaikan yang signifikan perlu menjadi alert atau peringatan untuk segera melakukan tanggap siaga. Kita harus mempertimbangkan beban kerja tenaga kesehatan, jangan sampai terjadi keletihan ekstrim yang akhirnya pelayanan tidak dapat diberikan secara maksimal,” ujar Wiku saat memberikan keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (24/11).
Menurut Wiku, langkah antisipasi yang dapat dilakukan pemerintah daerah yakni melalui Rekayasa Pelayanan Kesehatan. Jika kenaikan pasien mencapai 20 sampai dengan 50 persen, maka rumah sakit dapat menampung lonjakan pasien sebanyak dua kali lipat. Apabila naiknya lebih dari 50 sampai 100 persen, rumah sakit bisa menggunakan ruang perawatan umum menjadi ruang pasien Covid-19.
Kemudian, ketika naiknya lebih dari dua kali lipat, maka rumah sakit bisa mendirikan tenda darurat di area rumah sakit atau mendirikan rumah sakit lapangan (darurat). Peningkatan tren pasien rawat jalan, IGD dan rawat inap, berdampak pada ketersediaan tempat tidur di berbagai rumah sakit di daerah.
Ada lima provinsi dengan ketersediaan tempat tidur ICU dan tempat tidur isolasi yang hampir penuh. Kelimanya terdapat di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Di Banten, kapasitas tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 97 persen atau mencapai 115 ruangan. Ruang isolasi sudah terpakai 80 persen atau 1.413 tempat tidur. DKI Jakarta, berdasarkan data per 22 November, tempat tidur ICU terisi 69,57 persen dan isolasi sudah terisi 71,66 persen.
Sedangkan Jawa Barat, tempat tidur ICU terisi 73,45 persen dan isolasi sudah terisi 69,62 persen. Jawa Tengah tempat tidur ICU terisi 80 persen dan isolasi terisi 77,45 persen. Dan Jawa Timur tempat tidur ICU terisi 54,86 persen dan isolasi terisi 57,43 persen.
“Berkaca dari situasi, hal ini menunjukkan masih tingginya penularan virus di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, saya meminta masyarakat terus disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan kapanpun, di manapun dan di setiap aktivitas yang dilakukan, jangan sampai lengah,” ungkap Wiku.
Selain itu, Wiku meminta pemerintah daerah memastikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi pasien Covid-19 yang sedang dirawat. Baik di ruang ICU maupun ruang isolasi, sehingga dapat segera sembuh. Kemudian terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
“Jangan sampai rumah sakit terisi penuh pasien Covid-19 dan menghambat pelayanan kesehatan yang menjadi hak seluruh masyarakat tanpa terkecuali,” tegasnya. (mtd/min)