Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Ist)

medanToday.com, JAKARTA – Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan pihaknya turut memantau penyelenggaraan Pemilahan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun ini. Langkah ini untuk mencegah penularan Covid-19.

Wiku mengatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Polri dan semua pihak yang terlibat. Termasuk kepada pemerintah daerah yang menyelenggarakan Pilkada. Satgas akan terus memantau perkembangan zonasi di 319 kabupaten atau kota yang menggelar Pilkada sebagai dasar pelaksaanaan kegiatan.

“Upaya pencegahan lain ialah merancang peraturan tahapan pemilihan serentak agar tidak memperbesar peluang penularan Covid-19,” ucap Wiku menjawab pertanyaan media saat menyampaikan perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (24/11).

Sampai saat ini, lanjut Wiku, berbagai pelaporan pelanggaran maupun hasil evaluasi simulasi Pilkada menjadi bahan perbaikan ke depannya. Salah satu bukti respon pemerintah dan adaftif terhadap perkembangan yaitu perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 6 menjadi PKPU Nomor 13, maupun Satgas Covid-19 yang terus memfasilitasi penyediaan alat testing untuk keperluan screening .

Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 pusat dan daerah selalu berkoordinasi ketika terjadi kerumunan seperti demonstrasi Undang-Undang Cipta Kerja. Satgas daerah secara aktif melakukan tes screening, baik kepada pendemo yang diamankan serta petugas pengamanan.

“Tidak berhenti pada upaya screening, bagi demonstran reaktif dilanjutkan dengan testing untuk diagnostik dan isolasi atau perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara daerah setempat,” ujarnya.

Selanjutnya, berdasarkan pelaporan di rapat koordinasi mingguan, Dinas Kesehatan yang daerahnya terjadi kerumunan sedang melakukan penjaringan, baik testing (pemeriksaan) maupun tracing (pelacakan) dan itu masih terus berlanjut.

“Kami akan selalu menginfokan update follow up dari perkembangan potensial lonjakan kasus,” jelas Wiku. (mtd/min)