medanToday.com,JAKARTA – Tak ada ekspresi kekecewaan yang terpancar dari wajah Rudy “Ahong” Gunawan, pasca kekalahan knock out (KO) dari Theodorus Ginting dalam duel perebutan sabuk juara kelas welter One Pride MMA Pro Never Quit, Sabtu 27 Juli 2019 WIB.
Fighter asal Bantar Angin Fighting Clun Jakarta, terkapar di penghujung ronde pertama akibat serangan elbow. Sebagai juara bertahan dan berulang kali tak terkalahkan, Ahong tetap menunjukkan sikap sportif dengan mengakui kekalahannya.
Padahal saat pertarungan dimulai, serangan pukulan petarung 35 tahun ini sempat beberapa kali mengenai telak wajah Theo (panggilan Theodorus). Tak cuma itu, saat pertarungan berubah mode ke ground fighting, posisi Ahong juga sempat unggul.
Sayang, Ahong justru seperti kehilangan tenaga dan berbalik mendapat serangan bertubi-tubi dari Theo. Kombinasi pukulan dan serangan elbow, membuat Ahong black out dan akhirnya kalah.
Usai pertandingan, Ahong mengakui bahwa ia kehabisan napas. Meski menurutnya ia sudah menjalankan game plan dengan maksimal, kesalahan momentum membuatnya harus kehilangan sabuk gelar juaranya.
“Kalau game plan sebenarnya sudah berjalan sesuai. Tapi saya habis napas,” ucap Ahong kepada wartawan.
“Habis. Jadi, saya (sebenarnya) berusaha untuk menghabisi secepatnya, karena saya lihat lawan sudah linglung. Saya berusaha melakukan itu, tapi ternyata itu hanya daya ledak saya saja. Jadi, napas saya habis,” katanya.(mtd/min)
=============================